Cerita Dewasa - Ceritanya terjadi saat aku masih kuliah di sebuah universitas di dekat kalimalang, Jakarta Timur. Aku menyewa kamar semi permanen yang setengahnya tembok dan setengahnya lagi kayu milik seorang Ibu bernama Halimah yang biasa di panggil Bu Limah.

Kamarku terletak agak di belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi. Bagian Belakang rumah Bu Limah di batasi tembok tinggi yang di biarkan tanpa atap, di dalamnya di pergunakan Bu Limah untuk memelihara tanaman dan bunga-bungaan, disana juga tumbuh pohon belimbing yang rindang tempat ngadem dengan menggelar tikar. Kamarku berada persis di depannya.

Di rumah itu hanya ada 2 kamar kost yang kusewa bersama seorang cowok mahasiswa juga tapi sudah skripsi jadi jarang dirumah. Bu Limah, Ibu kostku ini adalah seorang janda beranak tiga, semua anaknya sudah kawin dan tidak tinggal serumah lagi dengan Bu Limah.

Ibu kost ku ini sebenarnya udah cukup tua umurnya kira-kira 50 tahunan, namun menurutku, untuk wanita seusianya, tubuh Bu Limah masih terhitung bagus, meski agak gemuk namun tetap montok dengan bongkahan pantatnya yang bahenol dan buah dadanya yang besar.

Rambutnya yang hitam panjang selalu di jepitnya di belakang kepalanya. Pembawaannya tenang dan ramah. Kalau sedang dirumah Bu Limah paling sering memakai daster sehingga bentuk tubuhnya menggodaku untuk selalu mencuri-curi pandang. Buah dadanya yang besar itu juga sering ku lihat terkadang tanpa di tutupi BH sehingga tampak menggantung bergoyang-goyang saat badannya menunduk membersihkan tanamannya.
_____

Suatu hari ketika itu aku masuk siang jadi agak santai. Setelah membeli koran aku kembali ke kamar untuk membacanya, pintu kamar kubiarkan saja terbuka. Beberapa saat kemudian kulihat ibu kost berjalan ke arah kamar mandi sambil membawa handuk, rupanya mau mandi. Dia berhenti sejenak di depan kamarku untuk menyapaku.

”Kok belum berangkat? ” Sapanya.
”Iya Bu, hari ini masuk siang”. Jawabku.
”Wah enak dong bisa santai..,” Kata Bu Limah lagi sambil tersenyum dan meneruskan langkahnya menuju kamar mandi.

Dari kamar mandi ku dengar Bu Limah bersenandung kecil di timpali bunyi air. Saat itu pikiranku jadi ngeres dengan membayangkan Bu Limah telanjang membuat kemaluanku mengeras dan timbul keinginanku untuk mengintipnya.

Segera kututup pintu kamarku dan dengan berhati-hati ku cari celah sambungan papan antara kamarku dengan kamar mandi. dan ternyata ada sedikit lubang tipis yang karena cet nya sudah hancur, tempatnya tepat agak dibawah dekat bak mandi. Dengan hati berdegub keras, aku intip Bu Limah, tampak dia telanjang bulat, badannya masih montok untuk ukuran wanita seusia Bu Limah. Payudaranya sudah agak turun tapi besar dan menantang, sedangkan kemaluannya ditutupi bulu cukup lebat.

Dia menyabuni payudaranya agak lama, dia permainkan putingnya dengan memilin-milinnya, sedang tangan yang satu lagi menyabuni vaginanya, jari telunjuknya dimasukan berulang-ulang sedangkan matanya tampak terpejam-pejam mungkin sedang menikmati, gerakannya itu kulihat seperti layaknya orang bersenggama.

Bu Limah lalu menghentikan kegiatannya lalu berjongkok persis menghadapku untuk mencuci BH dan celana dalamnya sehingga vaginanya dengan jelas ku lihat membuat gairahku menyala-nyala. Ku keluarkan penisku yang sudah tegang berdiri, kumainkan dengan tanganku tak kuperdulikan lagi kemungkinan seandainya Bu Limah mengetahui apa yang aku lakukan. Semakin lama nafsu seks ku semakin tak terkendali kepalaku sudah tidak bisa berfikir jernih lagi, yang ada di kepalaku bagaimana caranya bisa menikmati tubuh Bu Limah.

Bu Limah pun akhirnya selesai mandi, setelah mengelap tubuhnya dengan handuk, dililitkannya handuk itu menutupi tubuhnya, sedangkan pakaiannya di masukannya ke dalam ember yang ada di dalam kamar mandi.
Aku pun segera bersiap-siap dengan rencanaku. pun keluar dari kamar mandi.

Ketika Bu Limah melewati kamarku cepat ku buka pintu kamarku dan tanpa berkata-kata lagi kupeluk tubuh Bu Limah dari belakang sambil menarik handuk yang di pakai Bu Limah hingga akhirnya Bu Limah telanjang, tanganku ku remaskan ke buah dadanya.

”Aw, aduh.., apa-apaan nih..,” Pekik Bu Limah terkejut.
”Aduh Dal, jangan Dal ah…,” Bu Limah mencoba menghindar.

Aku tetap tak perduli, tangan kanan ku malah ku arahkan ke vaginanya, ku kobel-kobel dan kucolokan jariku masuk ke dalamnya sambil ku ciumi tengkuk dan leher belakang Bu Limah. Tubuh Bu Limah mencoba berontak agar lepas tapi aku tak memberikan kesempatan dengan semakin mempereret pelukanku.

”Aduh.., dal ingat dal, ah.., Ibu sudah tua Dal. Lepasin Ibu Dal.” Kata Bu Limah memohon.
”Hhh.., Ibu masih seksi koq, buktinya saya nafsu sama Ibu. Udah deh mendingan ibu nikmatin aja lagian kan ibu sudah lama nggak beginian.” Kataku memaksa.
”Tapi Ibu malu Dal, nanti kalau ada orang yang tahu gimana…?” Hiba Bu Limah.
”Ya makanya, mending ibu nikmatin saja, kalau begitu kan orang nggak bakalan ada yang tahu.” Tangkisku.

Akhirnya Bu Limah pun terdiam, tubuhnya tidak berusaha memberontak lagi aku semakin leluasa menjelajahi semua bagian tubuh Bu Limah, kadang kuelus-elus terkadang kuremas-remas seperti pada pantatnya yang besar dan montok itu.

Menyadari sudah tidak ada penolakan dari Bu Limah, aku semakin mengintensifkan gerakanku ke bagian-bagian tubuh Bu Limah yang dapat membuat gairah Bu Limah semakin tinggi agar tidak kehilangan momen.

”Ahh.., ssshh…, aahh…, geli Dal, ahh..,” Bu Limah mendesah-desah pelan pertanda nafsu seksnya sudah bangkit.

Ku putar tubuhku menghadap Bu Limah, sambil tetap ku peluk, ku ciumi bibirnya, dan lidahku kumasukan ke dalam mulutnya. Bu Limah ternyata mulai mengimbangiku, di balasnya ciuman ku dengan ketat aku dan Bu Limah bergantian saling menghisap bibir dan lidah.

Sambil begitu ku tuntun tangan Bu Limah ke kemaluanku dan ku selipkan tangannya ke dalam celana pendek training yang ku pakai. Tanpa ku minta Bu Limah menarik ke bawah celanaku hingga penisku bebas mengacung.

Digenggamnya kontoku, dengan jempolnya kepala penisku dielus-elusnya kemudian dikocoknya. Pelerku pun tak luput di jamahnya dengan meremasnya pelan, sesekali jarinya terasa menelusuri belahan pantatku melewati anus, sensasi seks yang ku rasakan benar-benar lain.

Leher Bu Limah ganti ku ciumi lalu turun ke bagian dadanya. Buah dada Bu Limah yang besar itu kuciumi, kuremas-remas, kusedot-sedot dan ku jilati sepuasnya sedangkan pada putingnya selain ku pelintir-pelintir aku hisapi seperti bayi yang sedang menetek pada ibunya, yang ternyata membuat Bu Limah kian hot. Tangannya mengerumasi rambutku dan terkadang menekan kepalaku ke payudaranya.

Desahanannya semakin sering terdengar.
”Aduh.., ahh.., sshh.., terus dal, aahh..,”

Dengan posisi tubuh Bu Limah yang tetap berdiri, aku merendahkan badanku, kuarahkan mulutku ke selangkangannya, Bu Limah ternyata tau apa yang akan kulakukan, di renggangkannya kedua kakinya hingga sedikit mengangkang yang membuat ku lebih leluasa menciumi vaginanya. Ku sibak bulu jembut di permukaan vaginanya lalu ku dekatkan bibirku ke permukaan vaginanya.

Lidahku ku julurkan mengulas-ulas bibir vagina Bu Limah, itilnya ku terkadang kujepit dengan bibirku sebelum kuhisap-hisap. Tak ketinggalan jariku ku colokan masuk ke dalam vagina Bu Limah sambil ku pitar-putar. Apa yang ku lakukan itu membuat Bu Limah menggelinjang-gelinjang dengan mulut tak berhenti berdesah-desah kenikmatan.

”Ahh.., aww.., yahhh.., sshh.., terus Dal, iyaahh..”

Begitu bernafsunya aku dan Bu Limah bercinta, hingga aku dan Bu Limah sudah tidak perduli lagi kalau waktu itu kami bergelut di udara terbuka di belakang rumah Bu Limah. Tapi akhirnya kekhawatiranku muncul juga. Ku hentikan sejenak aktifitasku.

”Bu, sebentar yah, saya mau ngunci pintu dulu, takut ada yang datang.” Kataku sambil berdiri.
”Oh iya, untung kamu ingat, tapi cepet yah Dal, Ibu sudah nggak tahan nih,” Jawab Bu Limah nakal.
Aku hanya tersenyum, sambil berlalu kuremas dulu payudara Bu Limah.

Sebenarnya jarak ke pintu hanya beberapa meter saja, berhubung aku dan Bu Limah sedang diliputi kenikmatan seks hingga tak mau kehilangan waktu meski sekejap. Setelah mengunci pintu aku kembali, penisku terayun-ayun waktu berjalan karena celanaku sudah terlepas meskipun aku masih memakai kaos.

”Kalau pintu depan dikunci nggak Bu?” Tanyaku ketika sudah dekat Bu Limah.
”Dikunci, dari pagi Ibu belum membukanya.” Jawab Bu Limah sambil merengkuh tubuhku ke pelukannya.
”Dal kita pindah ke kamar yuk!” Pinta Bu Limah.
”Disini aja deh bu, cari suasana lain, pasti Ibu belum pernah kan ngewe di sama bapak dulu di tempat terbuka seperti ini.”
”Ah, kamu ini ada-ada saja.” Elak Bu Limah sambil membuka kaosku.

Aku dan Bu Limah kembali berpagutan di atas kursi yang ku tari dari depan kamarku, tubuh Bu Limah ku pangku di atas pahaku, Bu Limah semakin aktif menciumi ku, pentilku pun di hisap dan di jilatinya sedangkan tanganku menggerayangi vaginanya yang semakin basah.

Bu Limah kemudian berdiri lalu berjongkok di hadapanku, di hadapkannya mukanya ke arah penisku lalu lindahnya menjulur mengulas-ulas kepala penisku beberapa saat kemudian di masukannya penisku ke dalam mulutnya, di hisap-hisapnya dengan menggerakan kepalanya maju mundur, kemudian pelirku di hisapnya juga. Gerakan lidah Bu Limah benar-benar membuatku di penuhi kenikmatan.

”Ahh, enak Bu..,” Erangku penuh nafsu.

Tanganku mempermainkan buah dadanya yang menggantung bergoyang-goyang, sesekali ku remas rambutnya dan ku tekan kepalanya agar semakin dalam mulutnya melahap penisku. Bu Limah lalu menghentikan hisapannya pada penisku.

”Dal, ayo penismu masukin, vagina Ibu sudah kepengen banget di ewe.” Pintanya sambil membaringkan tubuhnya di atas tikar dengan kedua kakinya dilebarkan memperlihatkan vaginanya yang mumplu.

Tanpa berkata lagi aku menyusul Bu Limah dan ku kangkangi tubuhnya dari atas. Bu Limah meraih penisku lalu di arahkannya ke lubang vaginanya. Setelah pas lalu ku tekan perlahan-lahan hingga penisku masuk seluruhnya ke dalam vagina Bu Limah lalu ku tarik dan ku masukan lagi dengan gerakan semakin cepat. Mulut Bu Limah terus berdesis-desis menahan nikmat.

Tubuh Bu Limah terhentak-hentak karena dorongan tubuhku, buah dadanya yang bergerak-gerak indah kuremas-remas penuh nafsu, sambil terus bergerak aku dan Bu Limah berpelukan erat, mulutku dan mulutnya saling hisap.

Bu Limah lalu memintaku berganti posisi di atas, aku berbaring dan Bu Limah duduk di atas selangkanganku setelah penisku di masukannya ke dalam vaginanya. Bu Limah menggoyang-goyangkan pantatnya, terasa seperti vaginanya memilin-milin penisku. Dari bawah payudara Bu Limah ternyata tampak lebih indah menggantung bergoyang-goyang.

Aku dan Bu Limah kembali ke posisi semula. Gerakan aku dan Bu Limah semakin liar. Tusukan penisku semakin cepat yang diimbangi dengan gerakan pantat Bu Limah yang kadang bergoyang ke kiri dan ke kanan kadang ke atas dan ke bawah menambah semakin panasnya permainan seks yang aku dan Bu Limah lakukan. Hingga akhirnya ku rasakan cairan spermaku segera keluar.

”Bu saya mau ke luar..,” Erangku.
”Ibu juga mau keluar, Dal..,” Desah Bu Limah.

Aku dan Bu Limah saling berpelukan dengan ketatnya, bibirku dan bibir Bu Limah saling hisap dengan erat dan spermaku pun menyemprot di dalam vagina Bu Limah. Beberapa saat aku dan Bu Limah saling diam menikmati sisa-saisa kenikmatan.

Sambil berbaring di atas tikar di bawah pohon rambutan yang rindang dengan tubuh sama-sama telanjang aku dan Bu Limah melepas lelah sambil ngobrol dan bercanda. Tanganku mempermainkan payudara Bu Limah entah mengapa aku suka sekali dengan payudara Bu Limah itu.

Aku dan Bu Limah lalu membersihkan badan di kamar mandi, saling gosok dan sambil remas hingga gairah ku dan gairah Bu Limah kembali bangkit, aku dan Bu limah kembali bersetubuh di kamar mandi sampai puas.
_____

Wanita seusia Bu Limah memang sangat berpengalaman dalam memuaskan pasangannya, mereka tidak egois dalam menyalurkan gairah seksnya, bahkan yang kurasakan Bu limah cenderung memanjakanku agar mendapatkan kenikmatan yang setinggi-tingginya. Maka karena itulah akupun merasa di tuntut untuk bisa mengimbanginya.

Gairahku terhadap Bu limah entah kenapa selalu menyala, maunya setiap hari aku bisa menggaulinya, dan ternyata Bu limah pun demikian. Hal ini kudengar sendiri ketika aku mengajaknya untuk bersetubuh padahal ketika itu teman kostu sedang ada di kamarnya. Saat Bu limah sedang mencuci piring ku dekap dia dari belakang, tapi dengan halus Bu Limah menolaknya.

”Jangan sekarang Dal, nanti temanmu tahu.” Kata Bu Limah.
”Tapi Bu, saya sudah nggak tahan..,” Sanggahku.
”Ibu juga sama, malahan ibu pengennya tiap hari begituan sama kamu.”
Akhirnya aku mengalah dan kembali ke kamarku dengan kepala penuh hasrat yang tak terlampiaskan.

Sudah 4 hari ini gairahku tak tersalurkan, aku dan Bu limah hanya bisa saling bertukar kode tanpa bisa berbuat lebih, hingga ketika itu sore, mendadak temanku pulang ke kampungnya setelah dapat telepon bapaknya sakit. Setelah temanku pergi ku kunci pintu lalu segera aku mencari Bu Limah. Di dalam rumah tampak Bu Limah baru keluar dari kamarnya. Bu Limah ketika itu memakai baju kurung berkerudung sepertinya Bu Limah mau pergi.

”Mau ke mana Bu?” Tanyaku mendekatinya.
”Ibu mau ngaji dulu Dal..,” Jawab Bu Limah.
”Bu, ayo dong, sudah lama nih..,” Rujukku.
”Nanti aja yah Dal, Ibu cuma sebentar koq ngajinya.”
”Ayo lah Bu sebentar aja..,” Paksaku sambil ku peluk Bu Limah.
Tanganku segera saja menjalar ke balik baju Bu limah yang gombrong. Buah dada Bu Limah yang besar yang selama beberapa hari ini ku rindukan, jadi mainanku.
”Dasar kamu, nggak sabaran banget.., tapi sebentar aja yah!” Rengek Bu Limah akhirnya pasrah.

Ternyata Bu Limah juga sudah panas, ciuman bibirku segera di balasnya dengan bergelora. Meskipun waktu itu Bu Limah memakai kerudung tak menghalangi aku dan Bu Limah untuk saling berbagi kenikmatan malahan aku merasa ada nuansa yang lain yang kian membuat gairah bercintaku menjadi-jadi dan permintaan Bu Limah melepas kerudungnyapun kularang.

”Dal, kerudungnya Ibu lepas dulu yah!” Pinta Bu limah.
”Jangan Bu, biarin saja, saya semakin bernafsu melihat pakai kerudung..”. Larangku.
”Ah kamu ini ada-ada saja.”

Sambil terus berciuman Bu Limah melepas Bhnya, lalu bajunya ku angkat ke atas dan ku sorongkan wajahku menjamah buah dadanya. Ku ciumi dan ku jilati sepuas-puasnya. Bu Limah merengek-rengek kecil sambil tangannya mengerumasi rambutku.

”..Ah.., ngghh.., yah.., sshh.., ahh..,” Suara Bu Limah pelan.

Tangan Bu Limah menarik celanaku hingga penisku yang sudah keras itu mengacung bebas, lalu di permainkannya penisku dengan meremas-remasnya. Kain bawahan yang di pakai Bu Limah ku angkat dan ku gelungkan di pinggangnya, lalu pantatnya ku remas-remas setelah kutarik celana dalamnya.

”Dal.., ayo Dal cepet masukin..,” Pinta Bu Limah.
”Iya Bu, disini aja ya Bu! Jawabku sambil membimbing tubuh Bu Limah ke kursi panjang yang ada di ruang tamu.
”Tapi nanti kalau ada orang gimana Dal?” Tanya Bu Limah khawatir.
”Tenang aja Bu, kan kita nggak telanjang” Aku meyakinkan Bu Limah.
”Dal, Ibu di atas yah..!” Bu limah meminta posisi di atas.

Aku mengiyakan kemauan Bu Limah, ku dudukan tubuhku di atas kursi panjang dengan posisi agak berbaring, selanjutnya Bu limah menempatkan tubuhnya di atasku, dengan kedua kaki melipat sejajar pahaku, lalu Bu limah menurunkan tubuhnya dan mengarahkan vaginanya ke penisku. penisku di pegangnya agar pas dengan lubang vaginanya.

Setelah itu Bu Limah menekan tubuhnya hingga penisku masuk ke dalam vaginanya sampai dasar lalu diputar-putarnya pantatnya, lalu diangkatnya vaginanya dan di tekan lagi sambil di putar-putar dengan gerakan semakin cepat.

Buah dada Bu Limah yang besar bergoyang keras mengikuti gerakan tubuh Bu Limah yang semakin liar itu segera ku sosor dengan mulutku, ku ciumi dan ku hisapi hingga meninggalkan tanda merah, sementara tanganku meremas-remas bongkahan pantatnya.

Biarpun Bu Limah tidak melepas pakaian dan kerudungnya persetubuhan aku dan Bu Limah tetap dahsyat malah semakin membuatku bernafsu. Ku imbangi gerakan Bu Limah dengan menghentakan pantatku ke atas apabila Bu Limah Menekan ke bawah sehingga aku merasakan *penisku seperti menghujam ke dalam vagina Bu Limah, membuatnya semakin terhempas-hempas kenikmatan.

”Ahhh.., ssshh.., mmhh.., Yaahh..,” Mulut Bu Limah tak berhenti merintih.
”Ayo Dal, terus tusuk yang dalam vagina Ibu.., iyyahh..,” Katanya di sela-sela rintihannya.

Setelah beberapa saat aku dan Bu limah saling menggenjot dengan posisi Bu limah tetap di atas, kurasakan spermaku mau keluar.

”Bu saya mau keluar.., Bu..,” Erangku.
”Ibu juga dal, mau kaluar.., aahh..,” Balas Bu Limah.

Gerakan tubuh ku dan tubuh Bu Limah sudah tidak beraturan lagi, aku dan Bu Limah semakin liar menjelang klimaks. Tubuhku dan tubuh Bu Limah saling peluk erat, bibir ku dan bibir Bu Limah bertautan erat saling hisap , hingga akhirnya tubuhku dan tubuh Bu Limah sama-sama mengejang, spermaku pun tumpah di dalam vagina Bu Limah. Aku dan Bu limah bersama-sama menikmati puncak permainan seks yang bergelora walaupun tidak begitu lama.

Aku dan Bu Limah sama-sama terdiam dengan masih berpelukan menikmati sisa-sisa gairah. Setelah keadaan dirasa normal Bu Limah mengangkat tubuhnya lalu berdiri, baru tampak olehku kalau pakaian dan kerudung yang dipakai Bu Limah begitu acak-acakan akibat pergumalan tadi.

”Udah ya Dal, Ibu mau berangkat.” Kata Bu Limah sambil beranjak menuju kamar mandi.
Aku lalu mengikutinya. Aku dan Bu Limah sama-sama masuk kamar mandi untuk membersihkan cairan sisa pergumulan. Sambil saling bercanda aku dan Bu Limah saling basuh.

”Gara-gara ini nih Ibu jadi terlambat..,” Kata Bu Limah sambil meremas pelan penisku yang mulai layu.

Aku hanya nyengir mendengar gurauan Bu Limah. Setelah dirasa bersih aku dan Bu Limah keluar dari kamar mandi, aku masuk ke dalam kamarku sedang Bu Limah berjalan ke dalam rumah. Ku ganti kaos dan celanaku lalu aku duduk di depan kamarku, ngeroko sambil baca koran. Dari dalam terlihat Bu Limah berjalan ke arahku dia sekarang sudah rapi kembali.

”Dal, Ibu berangkat ngaji dulu yah.., kalau mau istirahat jangan lupa pintu depan kunci dulu.” Kata Bu Limah.
”Iya Bu”. Jawabku sambil berdiri dan berjalan mengikuti Bu Limah, iseng dari belakang ku remas pantat Bu limah yang bergoyang-goyang. Bu Limah hanya mendelik manja.
”Dal, ah nakal kamu, belum puas yah..?”
”Nggak tahu nih Bu, kalau ngelihat Ibu bawaannya jadi nafsu.”

Setelah menutup pintu aku kembali ke kamar untuk tidur. Malamnya aku dan Bu Limah nonton TV berdua di rumahnya, kami hanya mengobrol dan bercanda saja, tak enak juga untuk mengajak Bu Limah bersetubuh lagi kasihan sepertinya dia cape.

Ketika aku mau kembali ke kamar telepon Bu Limah berdering yang ternyata dari cucunya Bu Limah yang mengatakan bahwa besok siang mau berkunjung. Wah alamat gairahku bisa tak tersalurkan lagi nih, kataku dalam hati.

Jam setengah tujuh pagi aku bangun dan langsung mandi. Saat berjalan ke kamar mandi kulihat Bu limah sedang berada di dapur dengan hanya memakai daster tipis membuat gairahku naik. Ketika mandi pikiranku tertuju terus ke Bu limah, dan acara mandi pagi pun ku percepat. Pikirku kalau sekarang nggak bisa menikmati tubuh Bu Limah bisa gigit jari, soalnya kalau cucu Bu Limah datang bisa berhari-hari mereka tinggal.

Aku segera mengganti kaos, sedangkan celana pendek tetap ku pakai biar praktis. Aku lalu mengendap-ngendap mendekati Bu Limah yang sedang berdiri di depan meja dapur dengan posisi membelakangiku. Setelah dekat dengan Bu limah kepalaku langsung ku susupkan ke bawah pantat Bu limah setelah terlebih dahulu bagian bawah dasternya aku angkat dan langsung ku ciumi belahan pantat Bu limah yang ternyata tidak memakai celana dalam.

”Aw!.., apaan nih..!” Teriak Bu Limah terkaget-kaget setelah tiba-tiba merasa ada sesuatu yang mendesak-desak pantatnya, tapi setelah tahu aku yang melakukannya Bu Limah pun tenang kembali.
”Iiih, kamu ini ngapain sih, ngagetin Ibu aja, untung Ibu nggak Jantungan”. Rutuknya.
Sambil membiarkan saja apa yang aku lakukan terhadapnya.

Aku terus saja menciumi sekeliling pantat Bu limah yang masih berwangi sabun, rupanya Bu limah juga baru habis mandi. Dari balik dasternya, tanganku ku julurkan ke ke atas untuk meraih payudaranya yang menggantung yang juga tidak memakai BH, setelah terpegang lalu ku remas-remas, sedangkan Bu limah sejauh ini masih cuek saja dengan terus memilih-milih sayuran.

”Dal, Ibu sih sudah menebak kalau pagi ini kamu pasti minta jatah sama Ibu.” Kata Bu limah.
”Memangnya kenapa Bu.” Tanyaku dari dalam dasternya.
”Iya, kamu semalam denger kan kalau cucu Ibu mau datang. Kasihan deh kamu Dal bakal nganggur beberapa hari, hi.., hi.., hi..,” Jawab Bu limah sambil tertawa mengikik membayangkan penderitaanku nanti.
”Nasib-nasib.., ” Sesalku.
Bu Limah kembali tertawa mendengar ratapanku itu.

Sambil terus menciumi pantat Bu Limah, kuminta dia agar sedikit melebarkan kedua kakinya, dan setelah kedua kakinya lebar mengangkang ku geser tubuhku semakin kedalam lalu ku balikan badan dengan wajahku menghadap keatas persis di bawah vaginanya.

Vagina Bu Limah yang berbulu tebal itu lalu ku ciumi dan ku jilati, dan lubang vaginanya ku masuki dengan jari tanganku sambil ku putar-putar di dalamnya. Bu limah pun mengimbangi dengan menggoyang-goyangkan dan menekan-nekankan pantatnya, sepertinya gairah Bu limah pun mulai naik.

”Dal berhenti dulu sebentar” Pintanya.
Dan setelah aku menghentikan kegiatanku, dengan masih tetap berdiri di tariknya kursi makan di sebelahku lalu diangkatnya satu kakinya dan di letakan di atas kursi, dengan posisi seperti itu memungkinkan aku semakin bebas menjelajahi vaginanya.

Vagina Bu Limah kembali ku jelajahi, dan tak lama berselang kurasakan Bu Limah mengejang dengan kepala kini munumpu di atas meja satu tangannya menekan kepalaku tersuruk kian dalam ke vaginanya, lalu gerakan Bi Limah pun melemah kemudian terhenti, hanya dengus nafasnya saja terdengar masih cepat.

Seiring dengan melemahnya gerakan Bu Limah, aku pun menghentikan permainan ku pada vagina Bu Limah. Tanganku kini berpindah meremasi buah dada Bu Limah yang menggantung bergoyang-goyang karena kepala Bu limah masih tergeletak di atas meja dan tubuhnya menjadi doyong ke depan. Mulutku ikut menyerbu, buah dada Bu limah dengan rakus ku ciumi, ku hisapi dan kuremas-remas.

Setelah merasa pulih, Bu limah lalu bangkit, dan akupun kemudian duduk di atas kursi. Bu limah lalu memelukku dari arah depan hingga kedua payudaranya yang empuk menghimpitku karena saat itu aku masih duduk di kursi. Bu Limah menciumi kepalaku lalu ciumannya turun ke wajah. Aku dan Limah saling berpagutan dan bertukar lidah.

Bu Limah Lalu jongkok, di tariknya celana pendekku hingga penisku yang sudah keras itu mengacung. Dipermainkannya penisku dengan mengocoknya lalu dimasukannya ke dalam mulutnya sambil dihisap-hisapnya.

Aku dan Bu Limah menuju ke menu utama permainan,dengan menyingsingkan dasternya, Bu limah lalu tengkurap diatas meja satu kakinya tetap menginjak lantai sedang yang satunya di angkat melintang di atas meja, menampilkan pemandangan erotis pada vaginanya.

Terlihat vaginanya sedikit mendongak. Segera kuarahkan penisku ke belahan vagina Bu Limah, kemudian ku dorong hingga amblas dan ku tarik lagi dengan lebih cepat. Tubuh Bu limah terhempas-hempas terdorong oleh hentakanku, untung saja meja makan yang di jadikan tumpuan tubuh Bu Limah kuat, itupun sesekali beradu juga dengan dinding hingga menimbulkan suara berdegup.

Aku dan Bu Limah lalu berganti posisi dengan berbaring di lantai dapur. Bu Limah memiringkan tubuhnya, aku yang sudah berjongkok di depannya segera mengangkat dan menahannya dengan pundak satu kaki Bu Limah hingga terpentang, lalu kuarahkan penisku ke vagina Bu Limah yang tampak merekah itu dan kutusukan hingga dasar vagina Bu Limah.

Ketika kurasakan saat-saat puncak sudah dekat, kusetubuhi Bu Limah dengan meniindihnya dari atas, mulutku menciumi buah dada Bu Limah. Kedua kaki Bu Limah melingkar di pinggangku, hingga aku akhirnya aku klimaks, spermaku tumpah di dalam vagina Bu Limah. Aku dan Bu Limah berpelukan erat dengan bibir saling berpagutan, aku dan Bu Limah mengahiri pergulatan puas.

Setelah itu aku dan Bu Limah segera bangkit karena khawatir kalau-kalau cucu Bu Limah datang, dan benar saja tak lama setelah aku tidur-tiduran di kamarku terdengar cucu-cucu Bu Limah datang. Ternyata cucu Bu Limah tinggal lama karena sekolahnya sedang libur panjang, tinggal aku yang sengsara menahan gairah sama Bu Limah yang tidak dapat tersalurkan.

Akhirnya aku tak tahan lagi, suatu sore, ketika Bu Limah hendak mandi dan cucunya sedang main di depan, ku hentikan langkah Bu Limah di depan kamarku dengan berpura-pura ngobrol aku utarakan hasratku pada Bu limah.

”Bu, saya sudah nggak tahan lagi nih..,” Rengekku pada Bu Limah.
”Sabar dong Dal, kamu kan tahu sendiri ada cucuku, Ibu juga sama, sudah kepengen, tapi ya gimana.” Jawab Bu Limah.
”Tuh Ibu juga sama, sudah kepengen kan ayolah Bu, sebentar saja.” Desakku.
”Iya sih, tapi nggak ada kesempatannya, cucu Ibu itu lho, maunya sama Ibu terus..”
”Bu, gimana kalau nanti malam, setelah cucu Ibu tidur Ibu pura-pura saja sakit perut, atau setelah semua tidur Ibu nanti ke sini.”

”Terus kalau pas kita lagi begitu ada yang ke kamar mandi gimana?” Kata Bu Limah Khawatir.
”Kitakan begituannya tidak di kamar mandi.”
”Habis dimana?, di kamarmu?” Tanya Bu Limah lagi.
”Ya nggak lah itu sih resikonya sama, disitu aja tuh, tempatnya kan gelap, orang nggak akan melihat kita, lagian kalau ada orang rumah yang keluar kita bisa segera tahu.” Kataku sambil menunjuk tempat dekat pohon belimbing di depan gudang yang gelap kalau malam.
”Ya udah deh kalau gitu, nanti malam ibu coba kesini, sudah ya nanti ada melihat.” Jawab Bu limah setuju.

Saat Bu Limah berlalu, aku sempatkan meremas bongkahan pantatnya setelah melihat keadaan di dalam rumah Bu Limah sepi. Bu Limah hanya merintih pelan sambil terus berjalan ke kamar mandi.
_____

Untuk semakin mematangkan rencana, dari sehabis isya aku berpura-pura tidur dan lampu kamarku pun ku matikan. Menjelang tengah malam sekitar jam sebelas ku dengar pintu belakang rumah Bu Limah di buka, segera ki intip dari celah jendela, dan seperti yang ku harapkan terlihat memang Bu limah yang keluar.

Segera aku bangun dan keluar. Tanpa mengeluarkan kata, setelah menutup kembali pintu rumahnya dan melihatku keluar dari kamar, Bu limah langsung menuju tempat yang telah di rencanakan, aku menyusulnya delangkah hati-hati.

Setelah berdekatan, aku dan Bu Limah langsung saling berpelukan sambil berciuman dengan panas. Bibirku dan bibir Bu Limah saling pagut dengan liar dan penuh nafsu untuk melepaskannya yang selama ini sama-sama di tahan. Tanganku dan tangan Bu Limah sama sama sibuk saling menggerayangi. Ku selusupkan tanganku ke balik daster Bu Limah hingga bagian bawah daster Bu limah ikut terangkat ketika tanganku mulai ku remaskan ke belahan pantatnya lalu berpindah ke depan mengobel vaginanya yang ternyata tidak bercelana dalam.

Bulu jembutnya yang lebat ku permainkan dulu dengan menarik-nariknya dengan pelan sebelum menjamah vaginanya. Vagina Bu Limah yang tembam itu lalu kepermainkan, itilnya kucubit-cubit halus, jariku lalu ku masukan ke belahan vagina Bu limah dan kuputar- putar di dalamnya. Sedangkan tangan Bu limah segera menyongsong penisku yang sudah tegang di kocok-kocoknya perlahan batang penisku seperti sedang mengurut, kemudian berpindah meremas buah zakarku.

Karena situasinya tidak begitu begitu kondusif aku dan Bu Limah tidak berlama-lama melakukan cumbuan, segera saja aku dan Bu limah bersetubuh. Dengan mencoba tetap waspada kalau-kalau ada orang rumah yang keluar.

Tubuh Bu Limah berdiri menyender di dinding dengan ujung daster bagian bawah di tariknya ke atas, satu kakinya naikan ke atas dan ku tahan dengan tanganku, tubuhku menghimpit tubuh Bu Limah ke dinding dan setelah dirasa posisinya pas mulai ku hujamkan penisku ke vagina Bu limah.

Biarpun dalam keadaan yang tidak begitu leluasa, aku dan Bu Limah saling bergelut dengan liar. Aku dan Bu Limah sama-sama penuh gairah dalam persetubuhan yang kami lakukan. Nafasku dan nafas Bu Limah saling memburu. Dengan tetap menusuk-nusukan penisku tubuh Bu Limah sedikit ku angkat dengan tangan ku yang sebelumnya meremasa-remas bongkahan pantat Bu Limah.

Aku dan Bu Limah terus bergerak untuk saling berbagi kenikmatan dengan mulut yang tanpa mengeluarkan suara dan kutahan. Dengan cara seperti itu ternyata aku merasakan sensasi bersetubuh yang lain, yang tak kalah nikmat nya dengan persetubuhan biasa. Aku dan Bu limah menjadi lebih panas dan penuh gairah untuk segera menuntaskan permainan penuh nafsu ini.

Mukaku ku labuhkan di tengah-tengah payudara Bu Limah setelah Bu Limah membuka kancing daster nya, lalu ku permainkan buah dada Bu Limah dengan mulutku dengan menciumi dan menghisapinya dan pada putingnya mulut ku menyosot seperti sedang menyusu membuat Bu Limah meliuk-liuk penuk nikmat.

Dan Akhinya dengan tanpa merubah posisi kami yang tetap berdiri aku dan Bu Limah sampai ke ujung klimaks, tubuhku dan tubuh Bu Limah bergelut kian rapat, pantat Bu Limah menggeol-geol tak beraturan dengan semakin liar dan ku hujamankan penisku semakin kencang sedangkan bibirku dan bibir Bu Limah terus berpagutan dengan ganasnya saling melumat dan bertukar lidah, hingga pada akhirnya tubuhku dan tubuh Bu Limah sama-sama mengejang menahan kenikmatan yang tiada tara itu, spermaku pun tumpah memenuhi rongga-rongga vagina Bu Limah.
Sore itu aku dikejutkan oleh kedatangan ibuku bersama seorang wanita muda yang perutnya buncit seperti tengah hamil. Kuakui wanita hamil itu begitu cantik dan usianya pun sepertinya masih muda. 

"Bu, itu siapa?" tanyaku. 

"Itu Rania, dia mau tinggal disini sementara, karena suaminya sedang tugas," jawab ibuku. 

Wanita yang masih muda dan sedang hamil itu begitu ramah terhadapku. Senyuman serta tatapan matanya begitu cantik membuatku gagal fokus. Ia menempati kamar kakak Perempuanku yang sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. 

Saat malam, aku tak sengaja melihat Rania sedang berganti baju di kamarnya. Ia cuek, meski aku melihatnya. 

"Mama mau ke rumah bibi kamu dulu," pamit ibuku. 

Di rumah hanya aku dengan gadis hamil itu. Ia begitu ramah dan kadang mengajakku ngobrol, meski kami baru bertemu. Malam itu hujan lumayan deras dan ibuku mengirim pesan, kalau ia tidak bisa pulang, karena hujan. 

"Dek, boleh minta tolong sebentar, olesin minyak kayu putih di punggung kakak," pinta Rania sambil menemuiku di ruang televisi. 

"Ayo kita ke kamar aja," ajaknya. 

Aku menurutinya, lalu kami berjalan ke kamarnya. Kubantu ia mengoleskan minyak kayu putih di punggung serta lehernya. Kulitnya putih mulus membuatku terangsang. 

Tiba-tiba ia membuka seluruh pakaiannya dan hanya menutup tubuhnya dengan sarung. Kami sama-sama duduk diatas tempat tidur yang empuk. 

"Olesin perut kakak juga yah," pintanya. 

Aku menurutinya dan begitu tegang. Rania berbalik badan membuka sarung yang menutupi tubuhnya. Perutnya yang buncit serta buah dadanya yang lumayan besar terlihat olehku. Mataku tak berkedip melihatnya. 

"Hayo lihatin apa?" Rania menepuk pipiku. 

"I-iya, Kak." Aku berbicara dengan gugup. 

"Perut kakak sakit," bisiknya. 

Kuoleskan minyak kayu putih di perutnya dan terus memandangi buah dadanya yang indah dengan puting merah kehitaman. Kak Rania berbaring sambil mengelus perutnya. 

"Kamu suka sama ini?" tanyanya sambil memegang kedua buah dadanya. 

Aku hanya diam sambil terus menatap buah dada gadis muda cantik yang tengah hamil itu. 

"Enggak apa-apa dipegang, kalau kamu suka," ucapnya sambil tersenyum. 

Tiba-tiba ia mengarahkan tanganku untuk memegang buah dadanya. Dengan gemetar kupegang buah dadanya sebelah kanan, tapi ia memintaku memegangnya sebelah kiri. 

"Pelan-pelan dong, jangan diremes," bisiknya. 

"Ooooh, oooh, ssssst," desahnya saat tanganku meremas payudara yang sebelah kiri. 

"Cium dong susu kakak, kamu nete kayak anak bayi," pintanya. 

Kuberanikan diri menciumnya, lalu putingnya kuhisap. 

"Aw, aw, aaah, pelan-pelan, jangan digigit," bisiknya sambil mendesah. 

Kuhisap susunya sambil kuremas. 

"Aaah, aaah, aaah, oooh," desahnya dengan tubuh mengejang dan ia melepaskan sarung yang menutupi bawah perutnya. 

Ternyata Rania tidak memakai Celana dalam. Memeknya terlihat indah dengan bulu-bulu halus tipis. Ia memainkan jarinya di memek indah itu. 

"Kakak udah terangsang, sini tangan kamu," ucapnya sambil mengarahkan tanganku ke memeknya. 

Kupegang memek indah itu dengan gemetaran. Ia menyuruhku memainkan itilnya yang menonjol. 

"Terus, terus, enak, enak, aaaah, udah basah, enak, enak," desahnya. 

"Kak, boleh dijilati," pintaku, karena aku teringat adegan bokep yang menjilati memek. 

"Boleh, jangan digigit yah," balasnya. 

Segera kuarahkan mulutku di memeknya dan Rania membukakan kedua pahanya. Memeknya terlihat basah dengan lobang sempit dan itil menonjol. 

Segera kumainkan lidahku dengan ganas. Rania mendesah dan menjepit kepalaku. Ia pun meremas kepalaku. 

Memeknya begitu wangi dengan aroma yang belum pernah kucium. Kulit memeknya begitu lembut dan halus. Cairannya terus banjir bercampur dengan ludahku. 

"Aaaaah, oooooh, aaaah, aaaaah, terus, terus, jilat, enak, enak, aaaah." Rania mendesah semakin parah dan ia mengejang. 

Memeknya menyemprotkan cairan ke mulutku. Kujilati dengan ganas dan kumainkan lidahku sampai masuk ke dalam. 

"Kakak, keluar, kakak keluar, aaaaaah." Rania semakin gila dan ia mengejang hebat sambil membenamkan wajahku di memeknya. 

Burungku sudah tegang dari awal dan kembali teringat adegan porno saat seorang lelaki memasukkan burungnya ke memek seorang wanita. 

"Kak, masukin yah," pintaku. 

"Iya, iya, iya, pelan, pelan, enak," balasnya. 

Kubuka celana pendekku dan terlihat adek kecilku yang sudah tegang. Rania membuka selangkangannya dan bersikap menerima burungku yang akan memasuki lobang kenikmatan itu. 

"Aaaah, ooooh, sssst, aaah," desahnya saat kepala kontolku kumasukkan ke liang memeknya yang basah. 

Kurasakan kenikmatan luar biasa saat kontolku masuk, meski hanya kepalanya. Memeknya terasa hangat, meski sudah banjir oleh cairan cinta. Memeknya bergerak seperti memijit kontolku. 

"Terus, masukin, masukin," pintanya. 

Kudorong kontolku supaya semakin masuk. Rania mendesah kencang dan ia semakin agresif saat kontolku seutuhnya sudah masuk ke memeknya. Semakin dalam kurasakan kenikmatan luar biasa dan memeknya terus bergerak seperti memijit kontolku. Lobangnya terasa sempit. Namun seluruh kontolku masuk. 

"Aaaah, oooh, mentok banget, punya kamu gede banget. Ooooh, oooh, aaah, ampun, aaah," desahnya. 

Kugenjot dengan pelan seperti dalam video yang kulihat. Semakin kugenjot, gadis hamil itu semakin mendesah dan mengejang. Rasanya begitu nikmat dan nyaman. Memeknya terus memijit dan sepertinya ada menyedot kontolku. 

"Aaah, aaah, aaah, aw, aw, mentok banget, aaah, aaah, aw, aw, pelan-pelan, mentok banget." Rania mendesah dan semakin agresif, tapi ia sepertinya kesakitan saat kupentokan kontolku semakin dalam. 

Kupercepat genjotanku, karena begitu nikmat sampai ia seperti kesakitan, tapi terus mendesah. 

"Jangan kenceng-kenceng, sakit, aaaah! Aaah! Aaah! Ooooh! Aw, aw, sssst, aaaaah!" Kini ia berteriak. 

Kontolku dengan bebas keluar masuk memeknya dan begitu nikmat luar biasa. Memeknya semakin basah dan terdengar bunyi seperti kulit dipukul. 

"Plak, plok, plak, plok," bunyi suara itu saat kugenjot dengan kencang. 

"Enggak kuat, jangan kenceng-kenceng! Aaaaah! Aduh! Aduh! Aduh! Mentok banget! Aaaah," desahnya setengah berteriak. 

"Kakak mau keluar lagi! Aaaaah! Ooooh! Aw! Ooooh! Aaaa!" teriaknya dan kurasakan sesuatu seperti menyiram kontolku saat berada di dalam memek gadis hamil itu. 

Tubuhnya mengejang hebat, lalu ia terkulai lemah dengan napas ngos-ngosan dan badan lemas, serta wajah pucat penuh keringat. 

Aku semakin dikuasai napsu dan semakin gila menggenjotnya, karena begitu nikmat. Memeknya semakin basah, licin dan terus memijit kontolku. Kurasakan sesuatu seperti hendak keluar dari kontolku. 

"Aku mau keluar, aku mau pipis," ucapku. 

"Keluarin di luar aja, jangan di dalam, kakak lagi hamil," ucapnya dengan pelan dan mata terpejam dan sepertinya ia menahan rasa sakit. 

Terus kugenjot dan begitu terasa nikmat hingga tak tertahan lagi sesuatu hendak keluar dari kontolku. Kumasukkan lebih dalam sambil memeluknya. Rania kembali mendesah seperti menahan rasa sakit. 

"Aaaah! Aaah! Aw! Aw! Sakit! Aaaah!" desahnya. 

Kutembakan spermaku di dalam memeknya. 

"Crooooot, croooot, crooot, croot, crot, crot, creet, cret." Kukeluar semua cairan cintaku di dalam memek gadis cantik yang tengah hamil itu. 

"Aaaah! Aaaah! Aduh! Aduh! Ooooh! Aaah!" Rania seperti kesakitan saat menerima spermaku yang muncrat dengan kencang di dalam memeknya. 

"Aduh, kok dikeluarin di dalam? Aduh! Aduh! Banyak banget, perih, aaah," ucapnya dengan desahan manja. 

Aku ambruk diatas tubuhnya sambil menikmati kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Rania memelukku dan ia meneteskan air mata. Kontolku masih terbenam di dalam memeknya yang nikmat dan terus memijit kontolku. Tubuhku melemas dan kontolku terasa ngilu beserta geli. Memeknya sangat banjir dan ia bernafas tidak beraturan. 

"Enak Kak, geli, geli," ucapku. 

"Jangan dicabut dulu, gini aja," bisiknya sambil menciumi wajahku. 

"Perih tahu, perut kaka perih. Memek kakak juga perih, tadi kenceng banget," sambungnya dengan nada manja. 

Beberapa saat kemudian, kucabut kontolku yang sudah lemas. Ia kembali mendesah seperti geli saat kontolku keluar memeknya. Memeknya mengeluarkan cairan berwarna putih cukup banyak disertai bercak darah. Aku begitu heran melihatnya, karena itu pengalaman pertamaku melihat memek seorang gadis sehabis dientot. 

"Aduh, aduh, sakit, perih, geli, bersihin yah, geli banget, perih dalemnya," ujar Rania sambil mengelus bagian atas memeknya. 

Kubersihkan memeknya dengan tisu sampai bersih dan lobangnya terlihat semakin membesar. Memeknya berwarna merah kehitaman dengan bibir tebal, bulu tipis dan itil menonjol. Memeknya bergerak saat kubersihkan dengan tisu. 

"Kakak lemes banget, punya kakak sakit, perih," keluhnya dengan pelan. 

"Kakak jangan marah yah," balasku. 

"Enggak apa-apa, kakak yang pengen kok. Tadi kamu kenceng banget ngentot kakak sampe sakit mau pingsan," balasnya. 

Kuelus daging mungil dan indah itu dengan pelan. Badan Rania begitu lemah. 

"De, cukurin rambutnya yah," pintanya. 

Rania menyuruhku mengambil pencukur jenggot berwarna pink dalam tasnya. Kucukur bulu memeknya dengan pencukur jenggot itu sampai memeknya bersih seperti memek bayi. 

Rania memelukku dengan manja dan terus mencium pipiku. Ia pun mengajariku ciuman bibir memainkan lidah. Setelah tenaganya pulih, gadis hamil itu mengajariku ngentot dengan posisi dari belakang dan ia dengan posisi menyamping. 

Saat kontolku kembali tegang, kuentot ia dari belakang dengan posisi ia menyamping dan kupeluk dari belakang sambil kontolku masuk ke memeknya dan kugenjot dengan pelan. 

"Pelan-pelan aja yah, masih sakit soalnya. Ini posisi kesukaaan suami kakak kayak gini ngentotin kakak sebelum tidur," ujarnya. 

Kugenjot dengan pelan dari belakang dan itu begitu nikmat sambil kuelus memeknya dan kumainkan toketnya. Kembali kutembabakan pejuhku di dalam memeknya, lalu kami tertidur dengan posisi kupeluk dari belakang dan kontolku masih tertancap di memeknya. 

Saat subuh, Rania membangunkanku dan ia bersikap manja. Ia pun terus memainkan kontolku yang sudah tegang. Ia menciumi dan menyepong kontolku sampai muncrat di dalam mulutnya. Rania dengan agresif terus menjilati kontolku yang sudah mengeluarkan sperma, bahkan ia menelan semua pejuhku. Ia meyedot, menjilati pejuhku dengan ganas. 

"Enak, gurih, punya kamu lemes lagi nih," ujarnya setelah ia puas menjilat dan menghisap pejuhku. 

Badanku begitu lemas dan kontolku terasa linu. Ia pun menjilati telurku dengan ganas saat subuh itu. 

"Nanti lagi yah, memek kakak udah enggak sakit kok, kamu pinter bikin kakak puas. Jangan bilang siapa-siapa yah, kamu sekarang jadi cem-ceman kakak, kalau suami kakak enggak ada," ucapnya. 

Aku mengangguk pelan. 

"Nanti kakak ajarin semua gaya, biar kamu puas. Punya kamu lebih gede dari punya suami kakak," sambungnya sambil terus memainkan adik kecilku. 

Kami mandi bersama dengan mesra dan memeknya kubersihkan dengan air. 

"Sekarang kamu jadi pacar kakak, kalau suami kakak enggak ada kita ngewe lagi yah," bisiknya, lalu memelukku setelah kami mandi. 

Setelah mandi dan tubuh kami bersih. Rania mengajariku semua gaya ngentot. Aku begitu menikmati saat ia mengajariku gaya enam-sembilan saling menjilati. Dari subuh sampai pagi, kami saling menjilati kemaluan masing-masing dengan gaya enam-sembilan Rania posisi diatas, sedangkan aku dibawah. Memeknya terus mengeluarkan cairan, bahkan sesekali muncrat dibarengi dengan desahan manjanya. 

Aku puas memainkan memek dan menjilati. Ia pun terus menyepong kontolku, bahkan memijit kontolku seperti sedang diterapi agar semakin besar. Kami terus melakukan itu dan ia mengaku, kalau suka saat kujilati memeknya. Ia pun bercerita, kalau suaminya tidak mau menjilati memeknya dan merasa kurang puas saat melakukan hubungan itu dengan suaminya. 

Saat ibuku pulang, ia tidak curiga apapun dan kami bersikap biasa. Rania pun terlihat bahagia pagi itu. Saat ibuku di dalam kamar mandi, Rania kembali menyuruhku menjilati memeknya dan ia mengungkapkan roknya. Kujilati memeknya sampai banjir. 

Ternyata mengentot dan menjilati memek wanita hamil begitu nikmat, bahkan membuatku ketagihan. Kami melakukan itu hampir setiap hari dan malam saat ibuku tidak di rumah. Rania terus mengajariku tentang sex sampai aku begitu mahir dan kecanduan. 

Kami melakukan hubungan terlarang itu sampai ia melahirkan dan saat suaminya pulang, ia pulang ke rumahnya, tapi sesekali berkunjung ke rumahku dan kami melakukannya sembunyi-sembunyi saat rumahku sepi. Pernah ibuku melihat kami masuk ke kamarku untuk melakukan hubungan itu di kamar, tapi ibuku langsung membuang muka dan hanya diam. 

Dua hari sebelum Rania melahirkan pun kami melakukan sex sembunyi-sembunyi dan begitu nikmat. 

"Kamu udah hebat kayaknya sekarang dan mulai kecanduan. Si Rania aja sampe tergila-gila sama kamu. Mama udah tahu, tapi harus gimana lagi, kalian saling suka. Setelah Rania punya ngelahirin, nanti mama ngomong sama dia, biar hubungan kalian dihentikan," ucap ibuku saat kami ngobrol berdua. 

Setelah Rania melahirkan, ia tidak lagi mengajakku melakukan hubungan seks, tapi ia mengenalkanku dengan saudara sepupunya, lalu kami berpacaran.
Kulitnya kuning langsat dan tubuhnya yang bertinggi berat 160 cm /52 kg masih membuat mata para lelaki jelalatan, terutama jika memandang wilayah dadanya yang dihiasi sepasang payudara berukuran 36 b dan pinggulnya yang membulat bak gitar spanyol dengan bokong yang masih menonjol. Banyak lelaki yang mencoba mendekati Lailia, bahkan ada beberapa yang serius ingin melamarnya. Namun Lailia masih menutup diri dari uluran cinta lelaki lain, bukan karena ia tidak membutuhkannya. Jauh dilubuk hatinya terpendam kerinduan akan kasih sayang seorang pria dan iapun mengharapkan ada seseorang yang meringankan beban hidupnya. Hanya saja Lailia merasa belum menemukan pria yang tepat, lagipula ia khawatir anak-anaknya tidak menyetujuinya untuk menikah lagi,atau bahkan tidak cocok dengan pria pilihannya. Kekhawatirannya akhirnya terbukti, mereka,anak-anaknya memang tidak menyetujuinya untuk menikah lagi karena justeru anak-anaknyalah yang…menginginkan tubuh indahnya.

Beginilah kisahnya.Kesibukan Lailia dengan usaha jahitannya membuatnya jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya. Ia pun kurang menyadari bahwa anak-anaknya mulai memasuki masa pubertas menjelang dewasa. Lailia tidak begitu peduli kalau anak-anaknya memandang dengan hasrat lain ketika ia keluar kamar mTommy hanya berlilitan handuk. Ia pun tidak menyadari kalau sisulung sering mengintipnya berganti pakaian dikamarnya melalui celah-celah dinding papan yang mulai rapuh. Kamarnya memang bersebelahan dengan kamar Firman dan Tommy.

Waktu menunjukkan pukul 22.00 malam ketika Lailia baru saja menyelesaikan pesanan jahitan terakhir. Rasa kantuk mulai menderanya. Lailia lalu menuju kamar tidurnya, mengganti pakaian kerjanya dengan daster tanpa lengan yang menampakan ketiaknya yang putih bersih.Ia kemudian merebahkan dirinya diatas ranjang besi yang reot dengan terlebih dahulu mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu teplok. Lailia segera tertidur lelap dengan mengeluarkan dengkuran halus tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengawasinya dengan tajam.

Sayup-sayup terdengar denting tiang listrik yang dipukul para peronda malam ketika waktu menunjukan tepat pukul 00.00 tengah malam. Saat itu sesosok tubuh laki-laki bercadar sarung dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek mendekati ranjang dimana Lailia terbaring dengan posisi amat menggairahkan. Terlentang dengan satu kaki menekuk ke atas sehingga pahanya yang putih tersingkap. Kedua tangannya terpentang kesamping kanan dan kiri dengan kepala tergolek kekiri. Payudaranya yang masih sekal naik turun seiring hembusan nafasnya yang teratur. Lelaki misterius itu nampak agak tertegun dan ragu. Namun dengan satu gerakan kilat ia segera menerkam dan menindih tubuh Lailia lalu mengeluarkan pisau lipat dan dicungkan didepan wajah Lailia yang seketika itu juga bangun dengan perasaan amat terkejut dan takut.

Ia mencoba meronta-ronta namun gerakannya terhenti ketika mendengar ancaman si lelaki bercadar “jangan bergerak atau berteriak kalau tidak ingin mati!”, ancam silelaki sambil mengayun-ayunkan belatinya.”ja…jangan sakiti aku, ambillah harta benda yang kamu inginkan, ta..tapi jangan lukai aku” ujar Lailia dengan nada memelas dan suara bergetar. Si lelaki bertopeng kemudian menyisipkan pisaunya tepat dibawah tali bahu daster dan bh Lailia sebalah kiri, lalu..tess. Tali itu terputus,..sadarlah Lailia kalau si lelaki bertopeng tidak menginginkan harta bendanya yang memang tidak seberapa, tapi tubuh moleknya.

Bulu kuduknya merinding dan tubuhnya semakin gemetar hebat karena deraan rasa takut yang amat sangat.Lalu…tess, tali daster berikutnya terputus.Lailia mulai menangis terisak, si lelaki bercadar kemudian menyisipkan pisaunya kedalam belahan dada Lailia, lalu..prekk, daster Lailia terkuak di bagian dada sehingga memperlihatkan bh ungu Lailia yang selintas agak kekecilan menutup dua bukit kembarnya. Si lelaki misterius mendengus kencang, kemudian menyusupkan kembali pisau nya tepat di tengah-tengah bha Lailia, mengarahkan mata pisau ke atas lalu “prrt”, bh itu terputus ditengah-tengah.

Lailia semakin ketakutan dan mencoba meminta belas kasihan,”tolong, jangan perkosa aku”, ujarnya dengan terisak. Silelaki kini dengan leluasa menyibakkan bh Lailia, matanya terbelalak menyaksikan sepasang payudara indah yang putih mulus ditempa cahaya remang lampu teplok, lalu dengan penuh nafsu tangannya segera meremas-remasnya dan memuntir-muntir putingnya yang kecoklatan. Lailia meringis menahan rasa ngilu akibat remasan tangan si pria bertopeng yang begitu keras.Lalu tiba-tiba “prekk”, terdengan suara robekan kain ketika dua tangan si pria misterius kembali merobek daster Lailia dengan kejam sehingga kini tubuh Lailia benar-benar tersingkap, hanya tinggal celana dalam warna hitam yang menutupi tubuhnya.

Si lelaki bertopeng lalu berlutut di atas paha Lailia, dengan tenang ia sisipkan belatinya yang berkilat ditempa cahaya lampu ke balik celana dalam Lailia melalui paha sampai ujungnya menyembul ditepi atas celana dalam Lailia, dan “prrrt”, celana dalam itu terkoyak tepat di sisi kiri, nafas Lailia seolah terhenti namun ia tak mampu berbuat apapun. Ia terlalu takut untuk berontak. Sekali lagi si lelaki bercadar menyisipkan pisau disisi lain celana dalam Lailia, dan “prrt”, kini selangkangan Lailia yang ditutupi bulu-bulu hitam yang lebat benar-benar tersingkap. Si lelaki nanar melihat pemandangan didepannya,lalu “wutt”, dengan satu renggutan ditariknnya celana dalam Lailia kemudian dengan paksa menyumpalkannya kemulut Lailia.

Lailia hanya bisa gelagapan dan menutup matanya yang berlinangan air mata, sampai akhirnya matanya membelalak ketika merasakan pahanya dilebarkan dan satu benda asing memasukinya dengan kasar. Ternyata jari tangan si lelaki yang bergerak maju mundur dan mengorek-ngorek isi vaginanya seolah-olah tengah mencari sesuatu. Tubuh Lailia berkelojotan menahan sakit dan…hasrat lain yang coba ditepisnya sekuat hati.”ahh, aku memang merindukan sentuhan lelaki, tapi tidak dengan cara ini” gumamnya dalam hati. Nafas si lelaki bertopeng semakin memburu seiring dengan semakin memucatnya wajah Lailia melihat tonjolan benda dibalik celana pendeknya. Lailia kembali memejamkan mata seolah menolak kenyataan buruk yang akan menimpa dirinya. Dengan berlutut si pria bertopeng meloloskan celana pendeknya, kemudian merangkak di atas tubuh Lailia. Lailia seakan berhenti bernafas melihat kemaluan si pria bertopeng yang cukup besar dan tampak tegang dengan sempurna.

Tangannya secara kasar membuka paha Lailia yang dengan sekuat tenaga dirapatkan sedemikian rupa. Itulah satu-satunya perlawanan terakhir Lailia,namun apalah artinya tenaganya dibTommyngkan si lelaki yang tengah kesetanan dirasuki birahi. Maka ketika paha Lailia akhirnya membuka,dengan ganas si pria bertopeng menghentakan pantatnya ke bawah, dengan paksa penis tegangnya menerobos lubang vagina Lailia. Lailia menjerit keras merasakan sakit diselangkangannya seolah-olah ada sebatang kayu keras yang ditusukkan ke dalam memeknya.Si lelaki bertopeng merasakan betapa seretnya lubang vagina korban perkosaannya ini. Penisnya terasa ngilu, namun dengan kasar ia terus menaik-turunkan tubuhnya sehingga beberapa menit kemudian ia merasakan jika lubang memek itu semakin licin tanda banyaknya lendir yang dikeluarkannya.

Ya, Lailia yang tadinya merasa kesakitan, lambat laun tak mampu lagi menahan hasrat bahwa ia pun sangat ingin merasakan kembali kenikmatan hubungan sex yang lama tak dialaminya. Perlahan-lahan ia merasakan betapa nikmat rasanya gesekan yang terjadi antara penis tegang si pemerkosa dan vaginanya. Kini Lailia mulai merintih-rintih sebagai ekspresi rasa nikmat yang dialaminya. Namun karena sumpalan dimulutnya sipemerkosa tak mendengarnya. Sampai akhirnya tubuh Lailia mengejang lalu denyutan-denyutan hebat bergolak didalam vulvanya.Lama sekali sensasi luar biasa itu dirasakannya.Lailia hampir tidak percaya dan malu sekali kalau ternyata ia mengalami kepuasan dari pemerkosaan atas dirinya.

Sang pemerkosa yang tidak memahami hal itu terus berkelojotan dengan buas di atas tubuh Lailia sampai akhirnya ia melenguh keras lalu merangkul Lailia dengan kuat seolah-olah hendak meremukan tubuh molek itu. Sedetik kemudian Lailia merasakan semprotan-semprotan cairan hangat di dalam rahimnya, lalu tubuh si lelaki bertopeng rebah di atas dirinya dengan nafas terengah-engah puas. Menyadari si pemerkosa dalam keadaan lemas,Lailia mencoba melepaskan ikatan ditangannya…dan berhasil. Tangannya yang terbebas segera mendorong tubuh si pemerkosa hingga terjengkang ke bawah ranjang, lalu merenggut cadar sarung pria tersebut, dan Lailia terkejut bukan kepalang mengetahui kalau pemerkosa dirinya tak lain adalah…Firman! anak kandungnya sendiri.

“Firmani!!, apa yang kau lakukan? mengapa kamu tega menodai ibu? teriak Lailia sambil menangis keras. Tangannya memukuli Firman yang terduduk pasrah di sisi ranjang. “Keluaar kamu!!!”, teriak Lailia lagi. Firman dengan gugup menuruti perintah ibunya,tanpa sempat mengenakan celana ia keluar kamar sambil memungut celana dan sarungnya yang tercecer. Duduk di tepi ranjang,Lailia terus menangis sambil menutupi wajahnya. Tubuhnya yang telanjang tidak dipikirkannya lagi. Sampai kemudian ia merasakan cairan sperma yang masih hangat mengalir keluar dari lubang memeknya dan terus membanjiri sprei yang awut-awutan.Lailia berdiri, dengan keadaan telanjang lalu keluar kamar menuju kamar mTommy. Setelah membersihkan tubuhnya Lailia kembali ke kamar, menatap daster dan pakaian dalamnya yang terkoyak,serta seprei yang awut-awutan di atas ranjang reotnya.Lailia terisak mengingat tragedi yang baru saja dialaminya, ia mengambil sarung untuk menutupi tubuh bugilnya lalu berusaha untuk tertidur.

Lailia sudah berada di belakang mesin jahitnya ketika pagi itu Tommy yang sudah berseragam pamit ke sekolah. Tak beberapa lama disusul Firman, ia melangkah tertunduk takut menatap wajah ibunya. Lailia berkata ketus,”Firman! jangan kamu ulangi perbuatanmu tadi malam atau kamu ibu usir dan kulaporkan ke polisi!”. Firman melangkah tanpa menoleh ke arah ibunya.

Sudah 3 hari Firman tidak bertegur sapa dengan ibunya. Malam menjelang larut ketika Firman berbaring menatap langit-langit. Pikirannya berkecamuk mengingat peristiwa 3 malam yang lalu dan menahan hasrat yang begitu menggebu untuk mengulangi lagi perbuatan mesumnya. Sebelumnya ia tak pernah menyangka, ternyata begitu nikmat tubuh seorang wanita, kendatipun itu ibunya sendiri.Khayalannya membuat dirinya tidak mampu lagi menahan birahinya,”ah, biarlah..apapun yang terjadi aku akan ngentot ibu lagi..” gumamnya.

Tiba-tiba adiknya Tommy yang baru saja selesai belajar berkata ,” mas, kemarin dimarahi ibu ya?memangnya mas Firman punya salah apa?, “kamu tahu apa anak kecil? jawab Firman ketus. Namun tiba-tiba muncul ide di benak Firman. “Ndi, sini aku tunjukin sesuatu”, kata Firman kepada adiknya. Lalu Firman mengajak Tommy mendekati dinding papan kamarnya dan menyuruhnya mengintip ke kamar sebelah tempat ibunya melalui lubang-lubang kecil di sela-sela papan.Tak berapa lama Lailia masuk ke kamar. Melepas pakaian yang biasa dipakainya bekerja, lalu menggantinya dengan daster murahan tanpa lengan tanpa menyadari semua aktivitasnya tengah disaksikan seseorang. “Gimana Ndi? tanya Firman pada adiknya. “Wah, mas ternyata nakal..tapi ibu cantik juga ya?! tadi pake celana dalam merah” jawab Tommy lugu. Firman menjewer telinga Tommy lalu membisikan sesuatu.”Ngga ah mas, takut” kata Tommy.”Sudah tenang saja,paling cuma dimarahin”kata Firman meyakinkan.

Malam sudah larut ketika dua pasang kaki mengendap-ngendap menuju kamar Lailia. Sampai didepan pintu kamar mereka berhenti sejenak.Lalu perlahan-lahan mendorong pintu kamar yang memang tidak berkunci, hanya diganjal kursi oleh Lailia ang takut anaknya berbuat nekad. Lailia tengah mendengkur halus, tubuhnya telentang dan pahanya yang putih tersingkap lebar sehingga celana dalamnya kelihatan. Bibirnya setengah terbuka dan dadanya yang naik turun membawa serta dua bukit kembar di atasnya. Sungguh suatu pemandangan menggiurkan bagi siapapun yang melihatnya apalagi bagi sepasang remaja yang tengah menginjak masa puber. Mereka mendekati Lailia, Firman dengan hati-hati mengangkat kedua lengan Isanti ke atas kepalanya lalu mengikatnya dengan seutas tali rafia yang sudah disiapkannya.

Tommy melebarkan kedua belah paha mulus ibunya dan memegangi pergelangan kakinya. Lailia masih tertidur lelap tanpa menyadari kegiatan anak-anaknya. Firman lalu melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Penisnya telah berdiri tegang. Lalu merangkak ke atas tubuh ibunya dan tanpa ba bi bu lansung merenggut kasar daster Lailia hingga terkoyak lebar. Lailia tersentak lalu menjerit, namun Firman segera membekap mulutnya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya membetot bh Lailia hingga terlepas, lalu kakinya mendorong celana dalam Lailia ke bawah. Lailia mencoba menendang, namun segera menyadari kalau kakinya dipegangi seseorang, entah siapa karena kepalanya tak mampu mendongak untuk melihat karena tertahan tangan Firman.

Matanya kini terpejam pasrah dan mulai menangis. Dengan menghentak Firman menurunkan pantatnya dan..blesss, kontolnya dengan paksa menyeruak masuk ke dalam rongga dimana ia dilahirkan. “mmmmhhhh”, teriakan Lailia tertahan dan matanya membelalak menahan sakit di selangkangannya dan sakit di dalam hatinya. Firman merasakan vagina ibunya begitu seret namun terus bersemangat manikturunkan tubuhnya, mulutnya mendesis-desis menahan rasa nikmat. Tommy menyaksikan semua peristiwa di depannya dengan tegang, nafsunya menggelegak hebat. Yakin bahwa ibunya tak lagi berontak Tommy segera melepaskan kaki Lailia.

Cukup lama Firman berkelojotan di atas tubuh molek ibu kandungnya. Keringatnya bercucuran membasahi tubuhnya dan tubuh Lailia. Tubuh Lailia terguncang-guncang hebat akibat gerakan Firman yang ganas, air matanya terurai dan mulutnya yang kini tidak lagi dibekap merintih-rintih , entah menangis entah menikmati perkosaan brutal itu. Tiba-tiba tubuh Firman mengejang lalu mendekap tubuh ibunya erat-erat,dan..”ssshhh, nikmaattt,uuhhh” Firman melenguh panjang kemudian menumpahkan spermanya yang sangat banyak di dalam lubang memek ibunya. Tubuh Firman roboh di atas tubuh Lailia, untuk beberapa saat Firman menatur nafasnya yang masih tersengal-sengal kemudian berkata kepada Tommy,”giliranmu! seraya turun dari ranjang.

Tommy yang sedari tadi menahan nafsu dengan semangat segera bertelanjang bulat dan menaiki ranjang. Selintas melihat wajah ibunya yang basah oleh keringat dan air mata. “kamu juga Tommy?, kata ibunya memelas dengan masih terisak namun telentang pasrah. Sekejap Tommy merasa ragu namun..”ayo, cepat”, suara Firman yang menghardik segera menghilangkan keraguannya. Bak profesional, ia melebarkan paha ibunya, menunggingkan pantatnya lalu..bless..kontol tegangnya menerobos dalam liang senggama Lailia. Tubuh Lailia kembali terguncang-guncang hebat.Tommy yang baru pertama kali mencicipi kenikmatan tubuh wanita dengan aktif menaikturunkan tubuh sebelah bawahnya, nafasnya tersengal-sengal dan keringat bercucuran di punggungnya.

Firman yang baru saja mengalami peredaan usai orgasme lambat laun kembali nafsunya bangkit menyaksikan tarian erotis adiknya di atas tubuh ibunya.”cepat Ndi!, aku pengen lagi”,perintah Firman kepada adiknya. Tommy yang masih pemula memang tidak lama bermanuver di atas tubuh sensual Lailia, tiba-tiba tubuhnya mengejang dan sekali lagi…lubang memek Lailia kembali dibanjiri sperma anak kandungnya sendiri.Tepat ketika Tommy merangkulnya erat sebagai reaksi orgasmenya, Lailia pingsan tidak sadarkan diri. Namun Firman yang kembali naik berahinya tidak ambil peduli.

Didorongnya Tommy yang masih mabuk dalam orgasmenya hingga tersingkir dari tubuh Lailia yang terdiam pasrah. Firman melebarkan paha Lailia, mengelap selangkangan ibunya yang berceceran sperma dengan kain bekas robekan daster hingga kering. Kemudian kembali ia merangkak di atas tubuh Lailia dan mengulangi lagi siksaan seksual terhadap raga indah ibunya itu. Tubuhnya kembali berkelojotan dengan liar dan ganas.Namun tak berapa lama Tommy, adiknya berkata’” mas, gantian dong”,”enak saja,uhhhs, ka…kalo kamu mau, da…dari lubang satunya shhhh! jawab Firman sambil melenguh karena dirasuki kenikmatan, lalu sambil merangkul tubuh Ibunya Firman berguling sehingga kini ganti tubuh Lailia yang masih tak sadar berada di atas tubuh Firman yang terus bergoyang.

Tommy segera mafhum apa yang dimaksud kakaknya dengan lubang yang lain, ia segera beranjak dan berlutut di hadapan tubuh belakang ibunya yang sexy. Disaksikannya kontol Firman yang dengan ganas masuk keluar lubang peranakan Lailia. Tommy mendekat lalu mengarahkan kepala penisnya ke mulut dubur Lailia, namun sulit sekali masuk. Lubang itu terlalu sempit dan memang tidak disiapkan untuk itu. Tommy kemudian turun, lalu melumuri kontolnya dengan handbody lotion murahan milik ibunya. Kembali ia dekati tubuh Lailia yang tengah digarap Firman dari bawah. Ia lumuri juga lotion itu di pintu anus ibunya.

Lalu perlahan tapi pasti ia mulai penetrasi hingga…blesss….seluruh batang kontolnya amblas ditelan anus Lailia. Lailia yang pingsan tersadar akibat merasakan suatu benda memasuki dan menyakiti anusnya, di mana satu benda lain juga tengah keluar masuk bagian tubuhnya yang paling rahasia. Ia berteriak ‘ahhhh.hhbbbbb’ teriakannya terhambat karena bibirnya disumpal oleh bibir Firman.Lailia kini ibarat sosis di antara roti hamburger. Semua rongga tubuhnya telah dimasuki benda asing.”‘ ouhh, siksaan apa lagi ini?’gumam Lailia dalam hati sambil menangis.

Namun lambat laun ia merasakan sensasi aneh dari keliaran anak-anaknya. Perlahan-lahan fantasi liarnya muncul.”Mengapa tidak aku nikmati saja?toh semuanya telah terjadi”,gumamnya lagi. Maka perlahan-lahan vagina memproduksi cairan lendir yang semakin banyak. Lalu mulutnya pun mulai merintih-rintih,pertama-tama rintihan halus, namun semakin lama semakin keras suaranya bahkan melebihi erangan-erangan nikmat kedua anak kandungnya. Firman dan Tommy tadinya terkejut, namun akhirnya justeru semakin bersemangat karena suara erangan ibunya menambah rangsangan pada diri keduanya.”Ssshhh,nnggghhh, oucch sshhh”, erang Lailia.

“ayo terus shhh Firman, ouchhh entot terus ibu ahhhs, An..Tommy yang keras awww…sshhh”, rintih Lailia memacu semangat anak-anaknya.”sshhh, bu…nikmat, ahhh,memek ibu nikmaaattt sssh”, erang Firman.Dan beberapa menit kemudian tubuh Lailia mengejang hebat, ia merangkul Firman erat-erat lalu berteriak “‘aaaaahhhhhh, ibu sampaiii ngghhh!’,Lailia mencapai orgasme. Tubuhnya yang menegang otomatis menjepit ketat kontol Tommy di anusnya serta kontol Firman di vaginanya. Jepitan itu memacu Tommy mencapai orgasmenya yang kedua , lalu …serrrr…spermanya kembali tumpah di dalam anus. “ibuuuu.a..aku keluaarrrr”‘erang Tommy lalu rebah layu di atas punggung Lailia.”a..aku juga keluaar ouhhh, nikmaatttt”, erang Firman.

Lama Ibu dan anak itu kerasukan orgasme masing-masing. Tommy kemudian menjatuhkan tubuhnya ke samping, disusul Lailia. Kini Lailia berbaring di antara dua anaknya. Nafas mereka masih tersengal-sengal. Lailia kemudian merangkul kedua anaknya lalu berkata”‘ kalian memang anak ibu yang nakal-nakal”, sambil mencubit keduanya pelan. Kemudian dengan liar bergantian ia lumat bibir Firman dan Tommy dengan bibirnya.Tommy kemudian berbaring miring lalu sebeah tangannya hinggap di atas sebelah payudara ranum ibunya sambil memain-mainkan putingnya. Firman mengikuti ulah adiknya. Lailia tertawa kecil.”Kalian boleh menikmati tubuh ibu, tapi harus bergantian. Ibu ngga kuat harus melayani sekaligus, dan ibu minta jangan pernah lagi mengeluarkan mani di dalam memek ibu, mengerti? ujar Lailia sambil menjewer telinga kedua anaknya. Dan sejak itu kehidupan liar ibu dan dua anaknya itu terus berlangsung.

 


Malam itu kita ngentot dengan semangat nya, rasanya seperti menemukan gairah kembali. Nuning bercerita awalnya dia terangsang oleh instruktur fitness nya seorang warganegara Nigeria yang selalu menyentuh bagian sensitifnya, selain itu di lain kesempatan instruktur fitness nya selalu memperlihatkan penis super besarnya kepada Nuning, intensitas sex dengan ku yang berkurang membuat Nuning mudah tergoda. Akhirnya dia jatuh dan ketagihan dengan kontol jumbo Afrika milik instruktur fitness nya. Setelah 3 hari semenjak Nuning pertama berselingkuh, dia di jebak oleh instruktur fitness nya untuk melakukan threesome, Nuning pun menikmatinya dan ternyata salah satu orang yg ikut threesome dengan Nuning merupakan seorang artis bokep terkenal yang bernama Mr. Prince, di berkebangsaan Amerika dan berkulit hitam. Nuning di tawarkan untuk menjadi pornstar di salah satu studio tempat dia bernaung. Awalnya Nuning menolak, namun dengan meyakinkan Nuning bahwa menjadi pornstar bisa menghilangkan dahaga sex nya sekaligus menambah penghasilan serta dukungan suaminya mengiyakan ajakan tersebut. Nuning pun menerima tawaran tersebut dan mulai bermain film debutnya sekitar 3 hari yang lalu dan berakhir tadi malam. Nuning bercerita selama bersetubuh dengan pria lain dia merasakan dahaga dan kepuasan sex nya tercukupi, namun ada ganjalan di hatinya saat melakukan hal tersebut. Nuning merasa hampa dan hatinya menginginkan seseorang yaitu aku, meski ukuran penis ku tidak sebesar artis-artis bokep Negro tersebut namun Nuning lebih menikmati ngentot dengan diriku, perasaan cintanya lah yang membuat dia tidak bisa main belakang dengan ku, namun birahinya menginginkan lebih dari itu dan tubuhnya butuh sodokan lebih banyak dan lama dari yang aku beri padanya. Maka setelah bersetubuh, dia meminta izin dan sebuah komitmen dari ku. Dari hasil kesepakatan aku rela mengizinkan Nuning berkarir di dunia porno, dan Nuning berjanji akan selalu terbuka mengenai masalah apapun, diapun mengizinkan aku untuk bersetubuh dengan wanita lain asal aku bilang kepadanya. Jujur saja aku agak malas menyetubuhi wanita lain, karena bagiku Nuning lah wanita yang sempurna, pasangan ku yang binal dan penyayang. Nuning sangat senang mendengarnya, diapun berjanji tidak akan meninggalkan ku dan akan selalu mencintaiku. Masalah dengan suaminya Nuning meminta waktu untuk berfikir agar dia tahu langkah yang tepat untuk meninggalkan suaminya.

Pagi itu seperti biasa Nuning membangun kan ku untuk ibadah, kita pun beribadah bersama karena kewajiban. Setelah ibadah aku sarapan lalu ke kantor, seperti biasa Nuning hanya menggunakan bra dan CD saja di apartemen ku, dia bilang manager nya Mr. Prince akan datang menjemputnya ke studio karena debut videonya akan rilis.

Sampai di kantor seperti biasa kesibukan melanda diriku, saat jam makan siang Nuning mengabarkan ku bahwa dia sudah dalam perjalanan menuju studio, dia juga bercerita dia sempat bersetubuh di apartemen dengan Mr. Prince, dia meminta ku untuk menjemputnya di studio, akupun memaklumi nya dan berjanji akan menjemputnya. Waktu pulang pun tiba, aku berkendara menuju ke studio tempat Nuning bekerja, saat aku sampai resepsionis aku sudah d tunggu Nuning di sana, terlihat dia memakai baju begitu sexy, kemeja ketat berwarna putih agak transparan di balut bra berwarna hitam dengan kebawahan rok mini, tampak rambutnya di cat warna blonde. Di sebelah nya tampak pria berkulit hitam dengan rambut di mohawk dan berpakaian formal, ya dia Mr prince, dia begitu ramah padaku. Setelah itu kita berpamitan, Nuning membawa sebuah map coklat yg berisi DVD.

Sampai di rumah Nuning bergegas mandi, begitupun dengan ku. Setelah mandi Nuning lekas sembahyang, kemudian Nuning membuka mukenanya, dia tidak memakai keatasan apapun hanya G-string saja. Nuning menuntunku ke ruang tv, lalu dia memintaku menyetel DVD yg ada di map coklat tersebut, kemudian Nuning duduk di pangkuan ku.

Video pertama di mulai, tampak Nuning sedang di wawancara dengan bahasa Inggris, pertanyaan nya seputar umur, asal, dan status pernikahan. Nuning berkata dia belum memiliki suami, namun dia tinggal dengan pacarnya yg kerja di Singapura dan sedang proses menuju pernikahan. Setelah itu datang seorang pria Negro. Nuning saat itu menggunakan kemeja biru ketat dan celana putih panjang. Saat adegan orang Negro Dateng Nuning menatap ku yg mulai cemburu lalu dia mencium bibir ku dengan ganas, kemudian dia menuntun tanganku untuk meremas toketnya yg di tindik.

Setelah itu di artis Negro memegang tangan Nuning, dia memuji penampilan Nuning yg cantik, kemudian si Negro meremas toketnya lalu di ciuminya bibir Nuning, awal nya Nuning terlihat kaku, kemudian Nuning pun mulai mengikuti ritme si Negro. Setelah itu si Negro membuka celananya, alangkah terkejutnya aku melihat ukuran penis Negro tersebut, benar-benar besar sekali, Nuning terlihat sedikit kaget, kemudian Nuning mengocok kontol Negro yg hampir sepanjang lengannya. Lalu adegan selanjutnya seperti film bokep pada umumnya, Nuning mengoral penis si Negro namun tidak sampai melakukan deepthroat. Setelah itu mulai pada adegan utama, ya penis raksasa tersebut masuk ke dalam memek Nuning, awalnya agak sulit namun lama kelamaan masuk juga. Adegan penetrasi berlangsung sekitar 20 menit, Nuning terlihat 4x mengalami orgasme. Saat adegan penetrasi kontolku sudah masuk ke memek Nuning, namun Nuning menahanku agar tidak mengocoknya. Setelah si Negro ejakulasi Nuning meminum Peju si Negro, adegan pun selesai. Lalu lanjut ke bagian kedua dimana adegan Nuning menari striptis dengan memakai bikini, setelah dia telanjang bulat Nuning memainkan dildo hingga dia squirting kemudian adegan selesai. Lanjut ke adegan ketiga dimana adegan pembuka Nuning berjalan sexy mendekati 2 orang Negro, salah satunya manager nya Mr. Prince. Nuning memakai kostum polwan sexy sedangkan kedua pria memakai kostum narapidana. Dimulai lah adegan panas tersebut. Nuning mengoral 2 batang besar secara bergantian, kemudian kontol-kontol besar tersebut secara bergantian menghujam memek Nuning, video berlangsung cukup lama yaitu berkisar 40 menit, terdapat adegan Nuning squirting hingga di tutup dengan kedua pria Negro tersebut berejakulasi di muka cantik Nuning. Total film porno tersebut berdurasi sekitar 120 menit. Setelah film selesai Nuning melepas kontol ku lalu dia balik badan menghadap ku kemudian dia menari erotis di depanku, sambil berkata.

Nuning: gimana sayaangkuu acting aku di debut pertama ku? Kamuu sukaa?

Gw: yaaa sayaangkuu lonteekuu akuu sukaa kamuu memang pacar aku yaang binalll.....

Kemudian Nuning mencium ku

Nuning: muaachhh....  Kamu bangga dengan profesi aku sekarang? Sekarang kamu resmi punya pacar artis porno...

Gw: bangga sayaaangkuu uhhh... Kamu makin binaalll akuu sukaa muaachhh.....

Nuning: hihihi..... Kemarin memek aku yg puas, sekarang giliran hati aku yg puassss slupzzzz slupppzzz slluuuppzzz (Nuning mengoral kontol ku)

Kamipun kembali bersetubuh dengan liar malam itu, setelah sekian lama akhirnya. Pagi harinya aku mendapatkan kabar melki akan pulang ke Bekasi, Nuning pun ku suruh menyusul nya namun dia seperti ogah, aku pun memaksa Nuning untuk pulang dan dia memintaku untuk menemaninya.

Hari-hari berlalu dengan cepat, weekend pun tiba. Akhirnya waktu kami pulang ke Indonesia pun tiba, Nuning memakai pakaian yg terbuka, tidak berjilbab lagi, dia memakai dress mini terusan di balut dengan kardigan dan sepatu wedges. Perjalanan udara ditempuh 2 jam dari Changi airport ke CGK, kami pun tiba di Jakarta agak siangan. Tampak melki datang menjemput kami di bandara sambil membawa bunga untuk istri nya, Nuning menerima bunga tersebut dengan ekspresi datar. Setelah itu kita pun makan siang soto Betawi karena aku kangen masakan indo, selama di rumah makan Nuning selalu mepet dengan ku, sesekali kita saling berangkulan layaknya aku dan Nuning yg suami istri, ada tatapan cemburu dan tidak mengenakan dari Melki, akupun berusaha bersikap cair agar suasana tidak canggung. Setelah makan kamipun bergegas ke Bekasi, saat masuk ke mobil Nuning tiba-tiba menyuruh Melki untuk duduk sendiri di depan, sementara dia duduk di sebelah ku. Sepanjang jalan Nuning bermanja-manja dengan ku di depan suaminya bahkan kami curi-curi kesempatan untuk berciuman. Setelah sampai rumah ku, akupun turun sendiri sementara Nuning dan melki ke rumah ortu Melki, sebelum pergi Nuning mengecup bibir ku sambil berkata "aku ga akan lama kok sayang muachhh".

Sampai di rumah aku rebahan sebentar, dan rencananya gw mau mampir ke rumah ortu gw sorean. Saat sedang terlelap tiba-tiba ada orang mengetuk pintu, ternyata itu Nuning dengan penampilan ala jilbob nya. Ku persilahkan untuk masuk dan dia langsung memeluk dan mencium ku.

Nuning: muaachhhh slupppzzz... Kangeenn ayanngg...

Gw: slupppzzz slluuuppzzz... Kan kamuu ke rumah melki barusan?

Nuning: ga betaahh ahhh, maunya sama ayaang.... Pah, sini masuk!

Ternyata ada melki di belakang Nuning, dia tampak lesu. Kami pun masuk ke rumah, sampai di rumah Nuning langsung menarik ku ke kamar sementara suaminya dia suruh tunggu di ruang tv.

Nuning: sluuppzzzz sluppp..  (Nuning melepaskan ciumannya dari mulut ku) papah tunggu di situ aja yah!! Mamah mau di entotin pacar mamah dulu, yang pintunya di buka aja, biar si papah liat kita ngentot.

Akupun menidurkan Nuning di ranjang, ku cumbu dia dengan lembut, lalu ku pereteli bajunya satu persatu, saat dia membuka celanaku dia menggenggam penis ku lalu dia memanggil suaminya.

Nuning: papah sini!!! (Dengan nada ketus)

Saat suaminya menghampiri Nuning pun kembali berbicara dengan nada jutek.

Nuning: ini namanya kontoll gedee panjaangg enaakk punya papah kecil pendek ga bisa muasin mamah

Lalu Nuning mengoral kontol ku dengan buas.

Nuning: slupppzzz slluuuppzzz ahhhh uhhhh... Sayang banget sama kamu sayaangkuu sluppp slluuuppzzz...

Gw: yaa sayaang aku juga sayang kamuu, sorry ya Mel gw baper Ama bini Lo.

Melky: mamah masih sayang sama papah? (Dengan nada sedih)

Nuning: sluuppzzzz sluppp mphhh... Maaf pah mamah sayang nya sama Toni aja sekarang. Soalnya Toni selalu bikin mamah sange dan puas, maaf ya pah! Slupppzzz slluuuppzzz (kembali Nuning mengoral kontol ku)

Melky: tapi papah masih sayang sama mamah, pliss jangan tinggalkan papah (melki berurai air mata)

Nuning: sluuppzzzz sluppp... Huhhh sini jilatin kaki mamah, awas yahh jangan sampe pegang-pegang mamah dan ganggu acara ngentot Mama dengan yayang Toni!!

Kemudian melki pun menjilati kaki Nuning dengan nafsu nya, Nuning pun bergairah dengan perlakuan suaminya tersebut, kemudian Nuning berkata kepada suami nya.

Nuning: uhhh pappaahh tolong siapin memek mamah buat di ewe pejantan mamah, jilatin memek mamah sampe bersih!!

Melky pun menurut apa kata istri nya, dijilati nya memek Nuning hingga dia mengerang keenakan, sedangkan Nuning telah asik mengulum kontol Toni yang ukurannya lebih besar dan panjang dari milik melki. Setelah Nuning mendapat orgasme dari jilatan suaminya kemudian Nuning menahan kepala melki lalu Nuning pun memasukkan kontol Toni ke memeknya dan badannya menghadap suaminya.

Nuning: ukhhhh hujam yg keras yang memek gatal kuu!!! Pahhh, papahh cinta sama mamah!!! Meski memek mamah bukan milik papah lagi??

Melki: iyaa mahh papah akan tetep cinta mamah dan mendampingi mamah teruss meski memek mamah bukan milik papah lagi

Nuning: uhhh ohhhh uhhh kontol yayanngg tonii enakkk!!! Punya papah kecill terus pendek hehe!!! Kaloo mamah ga ngasih memek ke papah lagi gimana??? Papah masih mauu jadi suami mamah??

Melky: iyaa mah gapapa asal mamah ga tinggalin papahh

Nuning: uhhh ohhhh akuu mau nyampe uhhhh.... (Nuning pun orgasme) huhhh... Huhhh jangan d lepass yaang!! Biarin aja d dalem enakk!!! Biar aku hamilnya sama kamu bukan sama si melki titit kecil hihi!!!! Pahh kalo boleh jujur mamah masih sayang papah kokk, mamah sayaaang banget sama papahh sini pelukk!!

Melky pun memeluk istrinya meski kontoll toniii masih menjejel memek Nuning, kemudian mereka pun berciuman dengan ganas.

Melky: slupppzzz slluuuppzzz papah sayang sama mamah, papah janji ga akan tinggalkan mamah.

Nuning: iyaa pah mamah juga sayang sama papahh maafin mama juga yaa ga bisa jaga memek mamah.

Melky: iya papah tau kok, papah juga udah izinkan mamah untuk bersetubuh dengan pria lain, jadi papah udah terima dengan resiko yang ada, mamah bebas untuk bercinta dengan pria manapun asal jangan tinggalkan papah, janji yahh!!!

Nuning: makasih papah!!! Nuning janji ga bakal tinggalkan papa, meski kontoll papah udah ga nafsuin lagi tapi Nuning bakal melayani papah sebaik mungkin kok karena kewajiban Nuning melayani suami.

Toni: huuu Soo sweet aku sampe d anggurin gini, huhuhu

Nuning: hihihi jangan ngambek dong sayang, kamu juga kesayangan aku muachhh!!! Kalo aku wajib melayani papah karena suami aku sedangkan kamu kekasih aku wajib layani akuu!!! Pahh sebentar yah mamah mau lanjut ngewe sama Toni, memek mamah belum puas!!! Papah tunggu di depan aja, abis mama puas giliran mama ngelayanin papa.

Melky: okeee mah papah nungggu di depan kalo begitu

Nuning: pintu jangan d tutup ya pah biar papah bisa liat kita sedang ngewe, sekalian belajar hihihi.... Awas loh jangan sampe coli, pokoknya peju papah harus masuk ke rahim mamah hari ini!!!!

Kemudian melki pun menunggu di depan dan Nuning lanjut bersetubuh dengan kekasih nya.

Setelah puas, Toni pun berjalan keluar dan menyuruh Melki masuk ke kamar. Di dalam kamar Nuning sudah menunggu suaminya dengan tubuh belepotan sperma Toni.

Nuning: maafin yaa pah udah nunggu lama, sini cium mamah.

Mereka pun berciuman, Nuning melepas baju suaminya satu persatu. Lalu dia mengocok titik kecil suaminya.

Nuning: hihihi lucu deh titit papahh imutt, pah mama kangen sama papah tauu!!! Kangeen bangeettt jangan lama-lama atuh perginya.

Melky: maafin mah sekarang mungkin titit kecil papah ga akan bisa puasin mamah, tapi mamah boleh kok cari batang lain yg bisa puasin mamah. Papah juga sama ga mau jauh-jauh dari mamah, tapi rezeki papah ada d Kalimantan.

Nuning: yaa pah bukan masalah ukuran dan kepuasan aja pah, papah cinta pertama mamah tetep beda kok pah, meski kontol Toni dan artis-artis bokep jauh bisa memuaskan mamah tapi hati ini ga bisa pindah ke lain hati, tetep cinta sejati mamah itu papah.

Melky: bukannya mamah ada perasaan sama Toni juga ya?

Nuning: setelah mamah sadari, itu cuman pelampiasan aja karena mamah jauh dari papah, memang mamah sayang sama Toni, nyaman juga sama dia tapi itu bukan cinta, cinta mamah cuman milik papah. Mamah masukin yah ke memek papah, udah kangen papah soalnya.

Melki: iya mah maafin papah karena egois lebih nurutin fantasi mamah dari pada keutuhan rumah tangga kita, ya mah papah juga udah kangen mamah.

Lalu memek Nuning d masukin oleh titit kecil Melki, bless masuk tanpa hambatan.

Nuning: hihihi kontol papah kecil ga kerasa di memek mamah, tapi tetep kok yang paling special punya papah, ternyata kalo cinta kerasa beda dan lebih nyaman hihihi... Mamah goyang ya pah.

Melky: iya mah kerasa longgar banget huhu, mamah kan udah coba batang besar hitam waktu mamah syuting. Jauh lah sama ukuran papah, tapi papah tetep nyaman kok. Uhhh mahh goyang mama makin enakkk uhhh

Nuning: ahhh iyaaa pahhh mamah kasih yang terbaik buat papah uhhh sini nenen ke toket Mama!!!

Melky: ahh mahhh papah keenakan mahh uhh papah mau keluar...

Nuning: yaaa pahhh keluarin aja pahh penuhi rahim mamah sama Peju papah!!! Papah janjiy aa ga akan pernah tinggalkan mamahh!!! Nuning cuman cintanya sama papah!!! Papah juga izinin mamah ngentot yaa dengan batang-batang bezaarrr!!!!

Lalu melki pun ejakulasi di memek Nuning, mereka pun berpelukan sambil berciuman.

Melky: uhhh uhhh mamah pasti ga puas ya dengan barang papah?

Nuning: hihihi engga pahh cuman kerasa geli-geli dikit. Tapi tetep beda kok nyaman nya, ada kepuasan tersendiri buat mamah kalo ngelayanin papah, kalo minta kepuasan tinggal minta ke yayang Toni aja hihihi.... Udah yuk pah aku pengen pulang dan berduaan dengan papah, papah ada waktu kan samaa mamah untuk seminggu kedepan!!

Melky: iyaa mah papah ada waktu kok buat mamah, yaudah ayo kita bulan madu lagi hihihihi muaacchhhhh slupppzzz

Melky dan Nuning pun berciuman dengan mesra, kemudian mereka kembali di baju lalu mereka berdua berpamitan dengan Toni. Toni pun sempat menguping pembicaraan mereka, setelah melki dan Nuning pulang Toni pun menangis merasa sakit hati, ternyata cinta nya bertepuk sebelah tangan. Namun dia menyadari posisi dia pun tidak benar.

Selama Nuning dan melki pergi berlibur di Jogja Toni pun kembali ke Singapura, sementara Nuning sejenak dapat mengatasi gatal memek nya, dia begitu menikmati kualiti time bersama dengan suaminya. Toni dan Nuning pun tidak saling memberi kabar, hanya lewat melki Toni mengabarkan kalau dia pulang duluan ke Singapore.

2 Minggu kemudian....

Minggu pagi Toni sedang termenung di balkon apartemen nya, ditemani oleh secangkir kopi dan rokok. Lalu kemudian terdengar suara bel berbunyi, dengan malas Toni pun bangun dari duduknya, saat pintu terbuka dia pun kaget dengan sosok yang ada di depan pintu, ternyata itu Nuning. Dengan setelan sexy yaitu tangtop dan celana hot pants dia langsung memeluk Toni dan menciumi leher dan pipi Toni.

Nuning: sayaaangkuu kanggeenn, kamu kok gak pernah ngabarin aku!!! Malah kamu tinggalkan aku pulaang kesini diluan.

Toni: iyaa nun makasih ya, soalnya gw gamau ganggu lu sama suami lu nun, lu sendiri kan bilang kalo cinta sejati lu cuman melki, lu cuman butuh kepuasan dari gw doang!!

Nuning: ihhh ayang ngambekk!! Ya maaf yang Nuning jujur kalo hati Nuning memang seutuhnya milik bang melki, tapi kan ayang tetep kesayangan aku hehehe, maafin aku yaa sayaang

Toni: aku yg seharusnya minta maaf, aku punya hati sama Nuning, seharusnya aku ga berhak untuk jatuh cinta sama kamu karena kamu milik suami sah kamu, gini aja aku anggap melki lunas hutang-hutangnya kamu boleh kembali ke melki dan hidup bahagia sama dia.

Kemudian Nuning memegang tangan Toni dan menatap serius mata Toni.

Nuning: sebesar apa cinta kamu sama aku emang? Bang melki rela mengizinkan Nuning bersetubuh dengan pria lain karena dia ga egois dan mau mengalah karena bang melki ga mampu lagi puasin Nuning, dia pun berjanji dalam kondisi apapun dia akan selalu ada buat Nuning dan akan terus cinta sama Nuning. Kamu sendiri gimana? Kalo kamu cinta sama Nuning kenapa kamu ga setop aku saat aku ngajak bang melki qualiti time? Kenapa kamu malah pulang diluan kesini, kenapa kamu ga bilang di depan bang melki kalo kamu juga cinta sama aku?

Toni: yaa maaf gw nyadar posisi gw bukan suami Lo, dan yg lebih berhak untuk Lo kan suami Lo!!

Nuning: Lo ga ada niatan untuk jadiin gw istri Lo!! Kalo memang Lo ga mau kehilangan gw dan mau gw jadi pendamping Lo selama nya lo nikahi gw dong!!!

Toni: terus melki gimana?? Lo mau cerein dia emang??

Nuning: ga mungkin lah gw tinggalkan cinta gw, ga mungkin dan selamanya gw bakal jadi istri bang melki, tapi kalo Lo jadi suami gw masih mungkin kan hehehe

Kemudian Nuning meremas kontol Toni lalu dia mendekatkan mulutnya ke telinga Toni

Nuning: nah sekarang cinta Lo sama ego Lo besar mana? Mau ga berbagi dengan temen Lo? Coba bilang ke bang melki kalo cinta gw dan pengen nikahi gw, kalo Lo jadi laki gw juga mungkin gw juga bisa cinta sama Lo.

Kemudian Nuning mencipok bibir Toni dan Toni pun terhanyut akan ciuman dari Nuning. Di tariknya Nuning ke kamar lalu mereka saling menelanjangi, setelah itu Nuning mencaplok kontol panjang Toni.

Nuning: slupppzzz slluuuppzzz muaachh, aku kangen kontol kamu sayaangkuu sluppzzz

Toni: ahh uhhhh bilang sayang aja kalo ada butuhnya uhhh

Nuning: slupppzzz slluuuppzzz kamuu kan kesayangan akuu, kontol favorit akuuu buatt aku jatuh cinta dengan kamu doong slupppzzz slluuuppzzz...

Toni pun menjilati memek Nuning dengan ganass...

Toni : slupppzzz slluuuppzzz caranya gimana buat buktikan bahwa aku juga cinta kamu??

Nuning : slupppzzz slluuuppzzz muaachh uhhh.... Lamar aku di depan suami ku, lamar aku di depan orang tua ku, lamar aku di depan mertua kuu!!! Ukkhhhhh.....

Toni : ahhhh enakk.... Gilaaa ajaaa luuu... Uhhhkkkk

Nuning, lalu menghentikan aktivitas, dia berdiri dan duduk, lalu muka nya berubah jadi serius.

Nuning : dulu bang melki berani hadapi orang tua aku meski dia belum mapan, dia berani menjamin bahwa kehidupan ku akan dia pertanggung jawabkan, setelah menikah dia berbesar hati mengizinkan aku untuk mencari kepuasan yang dia tak bisa beri, cinta ku tak murah, tidak semurah memek aku, kalau kamu mau mendapatkan cintaku kamu harus memperjuangkan kannya.

Kemudian Nuning dan Toni bergumul dengan liar nya, mereka saling menuntaskan nafsu birahinya dengan liar. Saat sedang penetrasi dengan posisi wot Toni meracau...

Toni : uhhh.... Ohhhh.... Nunnn akuu cinta sama kamuuu.... Seluruh yg ada di kamu akuu cintaaa!!! Menikah lah dengan kuu sayaaangkuu... Uhhh ohhh aku bakal berjuang untuk menikahi kamuuu

Nuning : ahhh uhhh tonii sayaangkuu.... Kontoll kamuu bikin aku nagiiihhh.... Ayooo lamarr akuuu, buatt aku jatuh cinta samaa kamuu....

Toni : ahhh iyaaa akuu bakal lamar kamuu secepatnya kekasih kuuu...

Kemudian mereka pun berganti gaya, mereka bercinta dengan buasnya, hingga keduanya terkapar...

Nuning dan Toni pun rebahan di kasur sambil saling menatap. Kemudian Toni membelai wajah Nuning dengan lembut, Nuning menatap mata Toni dengan tatapan dalam.

Toni : kamu cantik yang, andai kita bertemu lebih dulu pasti kita sudah menikah dan mempunyai keturunan

Nuning pun memeluk Toni dengan erat. Sambil menitikkan air mata

Nuning: maafin aku say, sebenarnya aku cinta sama kamu dan hanya kamu, aku hanya sebal dengan kelakuan kamu waktu kita pulang kemarin, aku gamau kamu mengalah dan ngerasa ga enak sama melki, aku ingin d perjuangkan satu hikshikshiks.....

Toni : bukannya aku gamau perjuangkan kamu yang, aku gamau hubungan ku dengan sahabat ku rusak, meski begitu melki lebih berhak atas kamu dibandingkan aku.

Nuning : jadi kamu ingin mengalah terus? Mau sampai kapan hubungan kita seperti ini? Aku juga ingin menikah dengan orang yang benar-benar aku cintai yaitu kamu!!!!

Toni : bukankah cinta kamu itu melki? Kamu yg bilang barusan melki mau memperjuangkan kamu, berusaha untuk kamu!! Dan sebagainya.

Nuning : ihhh... Kenapa sih kamu ga peka dari tadi!!!! Aku tuh ingin kamu tegas!!!! Ga plin-plan ga ngerasa ga enakan, baik sebenernya waktu ke Jogja aku sama sekali ga beromantis ria dengan melki, dia tidak ku izinin nyentuh aku sedikitpun, dia cuman boleh coli aja sedangkan aku ngentot dengan bule kenalan ku disana, tukang sate orang Madura, tukang becak sama tukang nasgor, dia banci!! Dia kelainan, dan ternyata saat aku check hp dia saat di kereta waktu perjalanan pergi ternyata dia ada main di Kalimantan, dari situ aku kecewa sama dia dan sikapku berubah terhadap dia, sebelum berangkat ke sini aku sudah minta cerai ke dia!!! Aku ngomong mau nikah sama kamu dan dia ga berhak marah sama kamu karena aku jadi begini karena kelakuan dia. Aku maunya nikah sama kamu, aku cinta sama kamu, kamu tegas dong!!!! Jangan cuman bisa ngalah, mendem, terus ngediemin aku!!!!

Toni pun terdiam sejenak, lalu diapun berkata.

Toni: okee kalo begitu aku bakal berubah untuk kamu, maafin aku karena aku orangnya begini, baiklah mulai sekarang aku bakal berjuang buat kamu, aku bakal mempertahankan orang yg aku cinta dan ga akan ngebiarin kamu jatuh ke pelukan laki-laki lain, berarti kamu harus berenti jadi bintang bokep okee!!! Dan ga boleh ada yg menjamah kamu selain aku!!!!

Nuning : mahhh gitu doongg itu baru caloon suami akuu!!!!! Jadi pengen nyium dehhh muaacchhhhh slupppzzz....... Yaa yaang aku janji ga akan jadi bintang bokep lagi, mulai sekarang yg berhak menjamah aku cuman kamu calon suami aku yg sah muacchhhh... Tapi yang, boleh yah aku tampil sexy?? Aku ketagihan bikin sange cowok-cowok hihihi...

Toni : tuhhh kannn.... Ga ahhh katanya yg berhak menjamah dan menikmati tubuh kamu cuman akuu!!!! Ntar malah kamu keterusan dan melakukan hal yg enggak-enggak!!!

Nuning : hihihihi..... Iyaaa iyaa sayaang.... Tapi aku gamau lagi pake pakean syar'i agak ngetat sedikit yahh bolehh doongg

Toni : iyaaa... Iyaaa asal kamu ga kasih liat toket sama paha mulus kamu aja, pokoknya aku bakal lamar kamu secepatnya kekasihku... Aku janji bakal berusaha jadi suami terbaik untuk kamu muaacchhhhh slupppzzz

Mereka pun lanjut melakukan persetubuhan hingga mereka ketiduran. Keesokan harinya Toni menelepon melki dan meminta izin kepada melki untuk menikahi istrinya, Toni pun mengikhlaskan hutang Melki kepadanya, sedangkan Nuning kembali berhijab meski tidak syar'i lagi atau seperti jilbob-jilbob kekinian.

Waktu pun berlalu, Nuning dan melki resmi bercerai, selang 2 bulan kemudian Toni pun melamar Nuning ke Sukabumi beserta keluarganya, akhirnya bujang lapuk tersebut menikah juga dengan Nuning istri sahabatnya, saat acara resepsi di kampung Nuning, Melki datang beserta istri barunya orang Kalimantan, Melki pun memeluk sahabatnya dan meminta maaf kepada Nuning. Setelah menikah Nuning dan Toni kembali ke Singapura.

Di apartemen Toni dan Nuning

Nuning: uhhhh ohhhh akhirnya kita menikah jugaaa.... Aku cinta sama kamu banget sayang kuu uhhhh...

Toni : ahhhh iyaaa sayaangkuu aku janji bakal jadi suami terbaik buatt kamuuu uhh....

Nuning : uhhh kalo lagii ginii kangen jadi istri binal... Kangen di entot rame-rame, kangen berpenampilan sexy, kangen di mupengi orang uhhh....

Toni : dasaarrr, kamu juga sekarang masih binal, ukhti liarr, masa ada ukhtii tatoan, puting d tindik, uhhh ohhh enaaakkk terus yaanggg

Nuning : ahhh uhhh kamu sukaa kannn tapinya!!! Uhhh yaaangg akuu mauu nyampeee tusuk lebihhb dalam ohhhh iiihhhh uhhh enaaakkk!!!!

Toni : ahhh uhhh suka yanggg ukhti binaaallll ukhti doyan ngentottt...

Nuning : aauuhhhh uhhhh anjiinggg gawe metuuuu ahhh memek ku bucaatt anjinggg suamii jahanammm entot lebihhb kenceng lagiii anjingg ahhh

Mereka berdua pun meraih orgasme bersama lalu tertidur. 3 bulan kemudian Nuning positif hamil anak pertamanya dari suami kedua, mendengar kabar tersebut Toni sangat senang, kini Nuning kembali berhijab walau lebih tepatnya berjilbob, di balik busana nya terdapat tato dan tindikan yang membuat Nuning jarang memakai bra dan puting bengkaknya kadang menyembul d balik baju ketat-ketat nya. Toni pun berhenti mabuk dan rutin menjalankan ibadah karena Nuning selalu cerewet soal ibadah, perubahan yg terjadi pada Toni membuat orang tua Toni bangga dan berterima kasih kepada Nuning. Setelah kontraknya selesai Toni kembali ke indo dan memulai bisnis sendiri, bisnisnya bergerak di bidang properti dan sukses membuat kehidupan Toni dan Nuning serba berkecukupan.

Saat ini Toni dan Nuning sudah di karuniai 5 anak, 3 anak cowo dan 2 anak cewe mereka semua cantik dan tampan, kehidupan mereka pun bahagia, penampilan Nuning tetap sexy ala jilbob banyak fans nya di Instagram dan medsos lain yg mupeng dengan dia. Sedangkan Melki hidup pas-pasan di Kalimantan, kerjanya yg kurang tekun membuat perusahaan tambang tidak memperpanjang kontraknya, Melki membuka warung yang ada tempat karaokenya di dekat site tambang dan gila nya lagi istrinya sendiri yang menjadi PL di sana, rupanya penyakit Melki belum sembuh. Mereka di karuniai 2 anak cewek dan cowok, keduanya tinggal bersama neneknya di Bekasi. Hubungan Melki dan Toni masih tetap hangat, karena jaraknya yg jauh membuat mereka jarang bertemu lagi.

Begitulah akhirnya dari kisah ini, kisah cinta yang tidak biasa, ending dari semuanya adalah semua bahagia, Toni bahagia memiliki istri sempurna yaitu Nuning, wanita Solehah namun binal, sedangkan melki bahagia meski hidup pas-pasan dan mempunyai istri seorang pelacur yang di pakai oleh pria lain setiap malam sesuai dengan fantasinya.

Tamat.....